AI dalam Pembelajaran: Antara Kekhawatiran dan Peluang
Kota Bima, Spensa.- Penggunaan Artificial Intelligence (AI) yang dalam bahasa ndonesianya berarti kecerdasan buatan semakin marak dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dunia pendidikan. Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, muncul kekhawatiran di kalangan guru mengenai dampak AI terhadap proses belajar mengajar.
Saya, guru Bahasa Inggeris di SMP Negeri 1 Kota Bima, melihat potensi besar AI dalam meningkatkan efektivitas pembelajaran, terutama dalam mata pelajaran Bahasa Inggris. Penggunaan kamus digital misalnya, sangat membantu siswa dalam memperkaya kosakata dan memahami konteks kalimat.
Namun, saya juga mengakui adanya kekhawatiran yang perlu diperhatikan. Beberapa guru mungkin khawatir bahwa siswa akan terlalu bergantung pada AI dan mengabaikan kemampuan berpikir kritis serta kreativitas mereka.
Menyeimbangkan Potensi dan Tantangan
Untuk mengatasi kekhawatiran tersebut, Saya menyarankan agar guru berperan aktif dalam mengarahkan siswa dalam penggunaan AI. Sebagai pendidik, kita perlu memberikan bimbingan kepada siswa agar mereka dapat memanfaatkan AI sebagai alat bantu belajar yang efektif, bukan sebagai pengganti kemampuan mereka sendiri.
Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan penggunaan AI dalam pembelajaran antara lain:
Memperkenalkan AI sejak dini: Guru dapat mulai memperkenalkan konsep AI dan aplikasinya dalam pembelajaran sejak tingkat pendidikan dasar.
Membina literasi digital: Siswa perlu dibekali keterampilan literasi digital yang memadai agar dapat mengevaluasi informasi yang diperoleh dari sumber-sumber online.
Mengembangkan kurikulum yang relevan: Kurikulum perlu disesuaikan dengan perkembangan teknologi agar siswa dapat mengasah keterampilan yang dibutuhkan di era digital.
Kolaborasi antara guru dan siswa: Guru dan siswa perlu bekerja sama untuk menemukan cara terbaik dalam memanfaatkan AI dalam proses pembelajaran.
Dengan pendekatan yang tepat, AI dapat menjadi mitra yang sangat berharga dalam meningkatkan kualitas pendidikan. (Penulis adalah guru senior bahasa Inggeris SMP Negeri 1 Kota Bima, aktif dalam berbagai kegiatan keahlian dan keterampilan, pembina ekstrakurikuler seni suara, dan kepala perpustakaan SMP Negeri 1 Kota Bima)
Penulis: Nurasiatun, S.Pd.