Metode Kerja Kelompok Sangat Diminati Siswa
Kota Bima, Spensa.- Teori tanpa praktik adalah buta. Praktik tanpa teori adalah sesat. Kira-kira itulah ungkapan yang tepat bagi pelaku pendidikan yang tidak melaksanakan praktik pengamatan dan percobaan. Apapun ilmu yang diajarkan, maka guru perlu melakukan upaya lanjutan yaitu melaksanakan praktik untuk mengamalkan ilmu-ilmu yang telah disampaikan kepada peserta didik.
Salah satu teori yang dipraktikkan oleh guru adalah mengukur berat jenis suatu benda, baik benda padat, benda cair atau benda beraturan dan tidak beraturan. Namun, tidak semua pengamatan dan percobaan dapat berjalan dengan lancar dan diminati peserta. Pembelajaran praktik percobaan dan pengamatan hanya diminati oleh peserta didik ketika guru memiliki kemampuan memilih metode dan pendekatan yang tepat. Salah satu pendekatan yang tepat untuk pengamatan dan percobaan adalah strategi kolaborasi antar peserta didik. Kolaborasi itu bisa berupa membentuk kelompok kerja yang terdiri atas 3-5 orang anggota per kelompok siswa. Kerja kelompok sangat membangkitkan motivasi peserta didik untuk saling berbagi sambil melakukan proses belajar konsultatif di antara anggota kelompok siswa dengan anggota kelompok lainnya, dan di antara kelompok siswa dengan guru praktik.
Tampak dalam gambar di atas, suasana proses pembelajaran kelompok yang dibangun oleh ibu guru praktik, Lis Herlina, S.Pd, guru IPA kelas 7, Kamis (2/11/2023). Pada pembelajaran kelompok yang diangun dengan baik dan tepat, peserta didik dapat melaksanakan diskusi dan bertukaran pikiran dan pengalaman serta bertukaran ilmu hitung dalam melaksanakan pengukuran berat massa jenis benda padatan tak beraturan. Sebagian anggota kelompok menganalisis soal praktik, sebagiannya lagi melakukan penghitungan dan sebagian anggota melakukan pengukuran volume massa jenis benda padatan. Tampak jelas motivasi dan antusias mereka seolah tak ingin berhenti untuk terus melakukan pengukuran walaupun jam pelajarannya sudah selesai. (humas)