(Penerapan Metode Cooperative Learning Tipe Jigsaw Terhadap Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas VIII-9 di SMPN 1 Kota Bima)
Model pembelajaran jigsaw adalah suatu metode pembelajaran yang didasarkan pada bentuk struktur multi fungsi kelompok belajar, yang dapat digunakan pada semua pokok bahasan dan semua tingkatan, untuk mengembangkan keahlian dan keterampilan setiap kelompok. Model jigsaw ini dapat digunakan dalam beberapa hal untuk mencapai berbagai tujuan, terutama digunakan untuk persentasi dan mendapatkan materi baru. Struktur jigsaw ini pun menciptakan saling ketergantungan karena bersifat kooperatif.
Model pembelajaran jigsaw adalah suatu variasi model pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok, yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar, dan mampu mengajarkan bagian tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya. Model pembelajaran ini dilaksanakan dengan membentuk kelompok kecil yang terdiri dari 4–6 siswa.
Dimuat secara heterogen, dimana setiap anggota menyumbangkan informasi, pengalaman, ide, sikap, pendapat, kemampuan, dan keterampilan yang dimilikinya untuk bersama-sama saling meningkatkan pemahaman seluruh anggota, sehingga mereka pun harus bekerjasama, saling ketergantungan yang positif, dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian materi pelajaran yang harus dipelajari, serta bisa menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok yang lain. Dan Metode kooperatif tipe Jigsaw adalah pendekatan pembelajaran di mana guru membagi topik besar menjadi bagian-bagian kecil, lalu siswa membentuk kelompok asal (induk) dan kemudian kelompok ahli untuk mempelajari bagian materi masing-masing. Para ahli ini kembali ke kelompok asal dan mengajar sesama anggota untuk membentuk pengetahuan yang utuh, mirip dengan menyatukan kepingan puzzle. Metode ini melatih tanggung jawab siswa terhadap pembelajaran diri sendiri dan orang lain, serta meningkatkan keterampilan sosial seperti kerja sama dan toleransi.
(Andika El Kumbe)