Rombel Kelas VII SMP Negeri 1 Kota Bima Ikuti Sumatif Seni Rupa

Kota Bima, Spensa.- Rombongan  belajar (rombel) kelas VII sebanyak 320 orang siswa mengikuti ujian tengah semester mata pelajaran Seni Rupa, Rabu (13/9/2023). Seni rupa merupakan mata pelajaran pilihan dari 3 mata pelajaran yang dapat dipilih dalam struktur kurikulum muatan lokal. Dua mata pelajaran lainnya yang ada dalam muatan lokal adalah pelajaran Teknologi dan Ilmu Komunikasi menjadi mapel pilihan rombel kelas VIII, dan mapel Prakarya pilihan untuk rombel kelas IX yang semuanya diprogramkan pada tahun pelajaran 2023-2024 semester ganjil dan genap. 

Pantauan humas pada lokasi ujian dari kelas 7.1-7.10 peserta ujian aktif dengan bersemangat menekuni lukisan dan gambar yang mereka toreh di atas kertas gambar. Dengan bermodalkan pinsil 2B, pinsil warna, spidol warna, dan beberapa alat gambar seadanya, mereka menggambar berbagai latar pemandangan alam, seperti gunung dengan latar matahari di tengah, sungai dengan latar pohon kelapa di sudut belokan jalan, rumah di tengah kebun dengan tata jalan masuk di antara dua kebun sayur, dan sekelompok burung bangau dengan latar pantai menampilkan riak-riak ombak di antara dua batu karang runcing. 

Foto : Kegiatan Sumatif Seni Rupa siswa SMPN 1 Kota Bima 

Menggambar pemandangan gunung dan sawah didominasi oleh peserta ujian laki-laki, sedangkan menggambar rumah, burung dan beberapa tangkai bunga antara lain bunga mawar didominasi oleh peserta ujian perempuan. Aktifitas siswa mengapresiasi seni melalui mata pelajaran seni rupa cukup tinggi. Mereka dapat menghadirkan konsep benda dalam pikirannya dan mereka olah dalam imajinasi dan mereka nyatakan dalam bentuk sebuah lukisan dan gambar di atas kertas ujian. Kemudian mereka memainkan ujung  pinsil warna untuk mewarnai apa yang telah mereka tuangkan di atas kertas  dan sesuai benar dengan apa yang sedang mereka imajinasikan atau bayangkan. Itulah gunung menurut mereka, dan itulah burung menurut yang dapat mereka hadirkan dalam imajinasi mereka. Tentu saja kesempurnaan hasil dari karya setiap siswa akan dicapai secara bertahap sesuai dengan pengalaman belajar untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan, dan sesuai dengan pengalaman mereka berpikir untuk memecahkan masalah yang mereka hadapi. 

Foto : Kegiatan Sumatif Seni Rupa siswa SMPN 1 Kota Bima 

Saat ini dan seterusnya, siswa SMP Negeri 1 Kota Bima terus dipacu, dibimbing dan diarahkan untuk menguasai  strategi thinking about thinking (berpikir tentang berpikir) dan strategi learn how to learn (belajar bagaimana belajar). Dua strategi belajar tersebut merupakan turunan dari strategi metakognisi yang memperlakukan setiap murid sesuai dengan perbedaan kompetensi  kognisi, afektif dan psikomotoriknya. Pendidik harus memperlakukan muridnya sesuai dengan perbedaan kompetensi yang dimiliki oleh muridnya. Dari adanya perbedaan-perbedaan yang dimiliki setiap siswa, maka pastilah setiap siswa memiliki cara menyelesaikan dan memecahkan masalah yang dihadapinya menurut cara dia berpikir, dan setiap siswa memiliki cara mendapatkan informasi, pengetahuan dan keterampilan menurut cara dia belajar. Perbedaan-perbedaan tersebut harus dihargai dan dihormati oleh guru sebagai agen yang melakukan  perubahan (agent of change). (humas)