Matematika Jadi Seru! Menguak Rahasia Harga Jajanan Kantin dengan SPLDV di Kelas 8-3

Kota bima (Spensa), Pembelajaran matematika seringkali dianggap sebagai pelajaran yang rumit dan penuh rumus. Namun, di kelas 8-3 SMP N 1 kota Bima, anggapan tersebut dipatahkan melalui sebuah kegiatan yang seru dan sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari siswa, yaitu berbelanja di kantin sekolah. Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) yang biasanya terasa abstrak, kini menjadi alat hitung canggih untuk memecahkan misteri harga jajanan!

Pendekatan ini dikenal sebagai pembelajaran kontekstual, di mana konsep matematika dikaitkan langsung dengan kehidupan sehari-hari siswa. Tujuannya? Agar siswa merasa bahwa matematika itu relevan dan bermanfaat. Apa sih SPLDV itu? Sederhananya, ini adalah alat untuk memecahkan masalah yang melibatkan dua hal yang tidak diketahui (variabel) dan kita punya dua petunjuk (persamaan) untuk mengungkapnya. Dalam konteks kantin, dua hal yang tidak diketahui itu adalah harga satuan dari dua jenis makanan atau minuman berbeda.

 Guru Matematika kelas 8-3, Ibu kusmiyati, menyadari bahwa materi SPLDV akan mudah dipahami jika dikaitkan dengan pengalaman nyata siswa. Dan, apa yang lebih nyata bagi siswa SMP selain urusan jajan di kantin? Aktivitas belanja di kantin merupakan contoh penerapan SPLDV. Ketika dua orang siswa membeli kombinasi barang yang berbeda, tetapi total harganya diketahui, maka kita memiliki dua persamaan yang siap diselesaikan untuk menemukan harga satuan masing-masing barang.

Untuk memaksimalkan pengalaman belajar, siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil (4-5 orang). Pembagian kelompok ini bertujuan melatih kolaborasi, komunikasi, dan problem-solving bersama.Adapun tahapan kegiatan: 

 Pengumpulan Data (Misi ke Kantin), Pemodelan Matematika(Mengubah jajan menjadi Rumus) dan tahap selanjutnya Eksekusi Perhitungan (menggunakan metode SPLDV) .Tahap akhir adalah presentasi. Setiap kelompok mempresentasikan hasil temuan mereka, mulai dari data yang dikumpulkan, model matematika yang dibuat, hingga solusi akhir.Kegiatan ini tidak hanya berhasil membuat siswa menguasai teknik penyelesaian SPLDV, tetapi juga menumbuhkan pemahaman bahwa matematika adalah alat praktis yang dapat digunakan untuk membuat keputusan finansial sederhana dalam kehidupan sehari-hari.

Aktivitas ini membuktikan bahwa pembelajaran matematika bisa sangat menyenangkan dan bermakna jika dikemas secara kontekstual dan kolaboratif. Siswa kelas 8-3 tidak lagi takut pada rumus, melainkan melihat SPLDV sebagai kemampuan keren untuk menjadi "detektif harga" di kantin sekolah. Pembelajaran kontekstual dengan pemanfaatan lingkungan sekolah seperti kantin adalah strategi yang efektif untuk meningkatkan motivasi dan pemahaman konsep matematika secara mendalam. (kusmiyati)