Jumat Religius SMP Negeri 1 Kota Bima Satu dari Tiga Murid Ungkap Sebabnya ‘Malim Kundang’ Jadi Batu
Kota Bima, Spensa.- Pembinaan dan pembentukan karakter murid yang dilaksanakan secara kolektif 30 rombongan belajar setiap Jumat pagi yang bertempat di Masjid Nurul Ilmi SMP Negeri 1 Kota Bima, kali ini SMP Negeri 1 Kota Bima menampilkan tiga orang murid sebagai penceramah, yaitu LM Rezky Firmansyah (alias Eky), Zulfa Sobhira (Zulfa), dan Syayyidatun Nadira (Dira). Dalam ceramahnya itu, tiga orang siswa menampilkan topik pembicaraan yang menarik untuk disimak. Eky dari kelas 8.1 yang juga jagonya bahasa Inggeris ini mengupas topik “manusia terbaik “The Best Man” menurut Al-Qur’an surah Al Isra’ ayat 70.” Sedangkan dua temannya yaitu Zulfa dan Dira mengupas “Anak yang berbakti kepada kedua ibu-bapaknya (birrul Walidain), dan beramal shalih,” dan yang terakhir mengupas materi dalam bahasa Inggeris. Dengan mengutip surah Al-Isra’ ayat 70 “Kami telah memuliakan anak cucu Adam, dan Kami angkut mereka di darat dan di laut, dan Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka di atas banyak makhluk yang Kami ciptakan dengan kelebihan yang lebih sempurna.”
Foto : (Ilustrasi: batu "Malim Kundang" yang terdapat di Pantai Air Manis, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Sumatera Barat. doc. humas)
Siswa yang akrab dipanggil dengan Eky ini menjelaskan bahwa sungguhTuhan telah memuliakan anak cucu Adam yaitu golongan manusia pada umumnya dengan tubuh yang bagus, kemampuan berpikir, dan ilmu pengetahuan yang tinggi. Dalam uraiannya, seperti apa cara berbakti kepada ibu dan bapak Dengan mengutip satu hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwa setiap anak wajib memuliakan ibu, bahkan porsi pemuliaan terhadap ibu lebih besar dan lebih diperioritaskan. Saat orangtua hidup, anak berusaha membahagiakan ibu dan bapaknya. Anak juga berkewajiban merawat orangtuanya, terlebih jika orangtua dalam kesusahan.Ayah dan ibu sama-sama berjasa dalam kehidupan anak. Hanya saja, dalam Islam, sebagaimana diajarkan Nabi, kita dianjurkan untuk memuliakan ibu.Bahkan, ibu disebut 3 kali oleh Rasulullah SAW, ketika seseorang menanyakan, siapa yang paling berhak dimuliakan, sebelum beliau menyebut ayah, seperti diriwayatan oleh Abu Hurairah RA:
Artinya: “Dari Abu Hurairah, dia berkata, ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah SAW dan bertanya: ‘Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak aku perlakukan dengan baik?’ Rasul pun menjawab: ‘Ibumu’. ‘Lalu siapa lagi?’, ‘Ibumu’. ‘Siapa lagi’, ‘Ibumu’. ‘Siapa lagi’, ‘Ayahmu’.”
Dikatakannya, ibu telah bersusah payah mengandung dan melahirkan kita, kemudian merawat dan menyapih kita hingga kita tumbuh besar dan sehat. Betapa besar kasih ibu pada kita, kasih yang tak terbatas. Bahkan dalam satu kisah ‘Malim Kundang” walau itu hanyalah sebuah dongeng, tetapi kisah tersebut menceritakan bagaimana seorang anak yang durhaka kepada ibunya kemudian mendapat kutukan dari Allah, dan anak yang bernama Malim Kundang itu dikutuk menjadi batu. Batu Malim Kundang itu, sekarang menjadi destinasi wisata di Pantai Air Manis, Padang, Sumatera Barat.
Foto : (Ilustrasi: batu "Malim Kundang" yang terdapat di Pantai Air Manis, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Sumatera Barat. doc. humas)
Cerita dongeng Malim Kundang yang durhaka pada ibunya kemudian dikutuk oleh ibunya menjadi benar-benar ada. Reliefnya nyata terletak dipinggir Pantai Air Manis, Kota Padang, Sumatera Barat. Kisah “Malim Kundang” yang dipaparkan dalam ceramah pagi itu menyegarkan kembali ingatan para siswa dan para guru akan sebuah kisah heroik yang melegenda di seluruh tanah air. Malim Kundang beserta dengan kapal dan isinya yang dikutuk oleh ibunya menjadi batu, kini nyata dapat disaksikan oleh generasi sekarang, menjadi sebuah nasihat seni dan sosial yang memiliki nilai yang sangat tinggi. Tampilnya tiga murid terbaik dalam ceramah itu, sekaligus untuk mengukur kompetensi berbicara mereka yang akan segera tampil dalam Lomba Ceramah Agama yang dilaksanakan oleh Stasiun TVRI yang bertempat di SMP Negeri 5 Kota Bima di hari yang sama yaitu Jumat (8/92023).Ceramah itu langsung dipandu oleh Wakasek Kesiswaan, Saidin, S.Pd, sekaligus menjadi Pembina mereka dalam olah keterampilan berbicara di depan umum. (saidin/Humas)