Menentukan Massa Jenis Benda Padat yang Tidak Beraturan pada Mata Pelajaran IPA kelas VII.1


Pada pelajaran IPA kelas VII, siswa mulai diperkenalkan dengan konsep massa jenis. Massa jenis merupakan perbandingan antara massa suatu benda dengan volumenya.

Dalam kasus benda berbentuk teratur, seperti balok atau bola, volume bisa dihitung menggunakan rumus-rumus geometri sederhana. Namun, bagaimana jika kita ingin menentukan massa jenis benda padat yang bentuknya tidak beraturan, seperti batu ataupun plastisin? Pembelajaran ini di lakukan di Laboratorium IPA Kelas VII.1 dengan guru mata pelajarannya Lis Herlina, S.Pd. Pada materi ini akan menjelaskan langkah-langkah untuk menentukan massa jenis benda padat tidak beraturan menggunakan peralatan sederhana yang bisa ditemukan di laboratorium sekolah.

Alat dan Bahan yang Diperlukan

  1. Timbangan untuk mengukur massa benda.

  2. Gelas ukur untuk mengukur volume air.

  3. Air sebagai media untuk menghitung volume benda melalui metode pencelupan.

  4. Benda padat tidak beraturan, misalnya batu , potongan logam ataupun Plastisin


Langkah-langkah Menentukan Massa Jenis

1. Mengukur Massa Benda

Langkah pertama adalah mengukur massa benda yang akan dihitung massa jenisnya. Gunakan timbangan digital atau manual yang tersedia di laboratorium untuk mengetahui massa benda tersebut. Catat hasil pengukuran dalam satuan gram (g).

2. Mengukur Volume Benda Menggunakan Prinsip Archimedes

Karena benda tidak beraturan, kita tidak bisa menggunakan rumus geometri untuk menghitung volumenya. Sebagai gantinya, kita akan menggunakan metode pencelupan yang berdasarkan Prinsip Archimedes. Prinsip ini menyatakan bahwa volume benda yang dicelupkan ke dalam air sama dengan volume air yang dipindahkan.

Dengan langkah-langkah sederhana di atas, siswa dapat menentukan massa jenis benda padat yang tidak beraturan menggunakan metode pencelupan air. Konsep ini membantu siswa memahami hubungan antara massa, volume, dan massa jenis dalam kehidupan sehari-hari, seperti dalam hal batu,plastisin ataupun logam, dan bahan padat lainnya. Metode ini mengajarkan keterampilan pengukuran yang penting dan memperkuat pemahaman siswa tentang konsep dasar fisika.

Melalui eksperimen ini, siswa juga diharapkan semakin terlatih dalam melakukan pengamatan, pencatatan data, serta perhitungan yang diperlukan dalam pengukuran fisika. *(Penulis adalah guru penggerak SMP Negeri 1 Kota Bima, aktif sebagai pembina ekstrakurikuler, pembina proyek penguatan profil pelajar Pancasila (P5) dan pembina senam kesegaran dan kesehatan jantung.)

Penulis; Lis Herlina, S.Pd