Kepsek Berkolaborasi dengan CGP dan GP Jadi Pemateri IHT Model Pembelajaran Diferensiasi
Kota Bima, Spensa.- Kepala SMP Negeri 1 Kota Bima, Jufri, S.Pd, Calon Guru Penggerak Arfah,S.Pd, dan Guru Penggerak Tina Rosita Sari, S.Pd, berkolaborasi menjadi pemateri dalam kegiatan In House Training (IHT) Model Pembelajaran Diferensiasi di sekolah tersebut, Kamis (05/09/2024). Kegiatan yang dilaksanakan sejak pagi hingga jam 12.00 wita itu dihadiri oleh Kepala Dinas Dikpora Kota Bima diwakili oleh Kabid Dikdas Slamet Riadi, S.T, M.T, pengawas pendidikan Rohani, S.Pd, unsur pimpinan dan seluruh dewan guru SMPN 1 Kota Bima.
Calon Guru Penggerak (CGP) Arfah, S.Pd memaparkan bahwa metode pembelajaran diferensiasi adalah pendekatan pembelajaran yang memungkinkan guru untuk memenuhi kebutuhan belajar individu setiap peserta didik dengan menekankan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.
Dalam metode ini guru akan menyesuaikan materi, metode, dan pendekatan pembelajaran sesuai dengan minat, kemampuan, dan gaya (kebiasaan) belajar peserta didik.
Dalam kesempatan yang sama, GP Tina Rositasari, S.Pd menjelaskan bahwa tujuan digunakannya metode pembelajaran diferensiasi untuk mengembangkan pembelajaran berdasarkan tingkat pengetahuan, preferensi belajar, dan minat peserta didik, mengakomudasi perbedaan kemampuan peserta didik, meningkatkan motivasi dan minat belajar peserta didik, mendorong partisipasi aktif peserta didik dalam proses pembelajaran, mengembangkan keterampilan belajar peserta didik, dan untuk meningkatkan pencapaian akademik peserta didik. Menerapkan model pembelajaran diferensiasi itu dipandang penting, tegasnya, karena setiap anak itu adalah istimewa dan unik, maka perlu diberikan pelayanan belajar sesuai dengan kebutuhannya dan latar belakang kompetensi serta kebiasaan mereka belajar.
Dijelaskannya, bahwa dalam melaksanakan model pembelajaran diferensiasi, guru akan menerapkan strategi pengembangan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan belajar siswa, yaitu dengan menerapkan pendekatan diferensiasi konten, diferensiasi proses, dan diferensiasi produk.
“Diferensiasi konten menggunakan berbagai jenis bahan bacaan yang berkaitan dengan materi pembelajaran. Pengembangan pembelajaran berdasarkan profil belajar siswa (gaya dan kebiasaan belajar siswa) bisa menggunakan visual, audio, dan audio visual, menggunakan daftar kosakata, gambar, dan lainnya yang sifatnya konten. Sedangkan diferensiasi proses, yaitu menyesuaikan kegiatan belajar dengan kemampuan, minat, dan kebutuhan siswa,” paparnya.
Kesempatan terakhir diisi oleh Kepala SMP Negeri 1 Kota Bima, Jufri, S.Pd. dalam kesempatan tersebut, Jufri, memaparkan tentang strategi model pembelajaran diferensiasi. Dalam paparannya itu, Jufri menjelakan bahwa strategi pembelajaran berdiferensiasi digunakan oleh guru antara lain dengan model menerapkan strategi pembelajaran diferensiasi konten, diferensiasi proses, dan diferensiasi produk. Dikatakannya, dalam kegiatan pembelajaran diferensiasi, guru harus benar-benar merancang pembelajarannya dari awal yaitu perencanaan, penilaian untuk mengelompokkan siswa dan menerapkan model pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan gaya belajar siswa.
Mengakhiri kegiatan IHT, Wakasek kurikulum SMPN 1 Kota Bima, selaku moderator menyampaikan simpulan materi IHT model pembelajaran diferensiasi dari 3 pemateri tersebut bahwa setiap siswa itu adalah istimewa dan unik, maka pembelajaran berdiferensiasi merupakan persyaratan bagi terlaksananya pembelajaran untuk semua peserta didik. Simpulan kedua, dalam menerapkan model pembelajaran diferensiasi, guru perlu menerapkan strategi belajar dengan menggunakan pendekatan diferensiasi konten, diferensiasi proses, dan diferensiasi produk. (humas)