352 Siswa Baru Ikut Upacara Bendera Perdana

Kota Bima, Spensa.- Tidak kurang dari  352 orang peserta didik  baru SMP Negeri 1 Kota Bima untuk pertama kalinya (perdana) mengikuti upacara bendera hari Senin (15/7/2024) pagi. 352 peserta didik itu berdiri rapi di sisi timur lapangan mengenakan seragam putih biru, jas almamater biru, topi dan bersepatu sekolah dengan rapi.  Sedangkan 620 peserta didik dari kelas 8 dan 9 berdiri membentuk barisan di sisi selatan lapangan. Barisan paduan suara untuk menyanyikan lagu kebangsaan dan lagu nasional berdiri di sisi utara lapangan tepat di ujung timur barisan dewan guru dan pegawai. Seluruh petugas pelaksana upacara bendera pagi itu adalah dari peserta didik baru. 

Wakasek Humas, Arqam Nur Islam selaku pembina upacara mengusung amanatnya dengan topik remaja dan masa depannya. Dikatakannya, bahwa setiap peserta didik diwajibkan untuk tetap belajar di rumahnya dan mengurangi kesenangan bermain dan hura-hura. Masa depan setiap orang ditentukan oleh orang itu sendiri. 

“Andalah yang menentukan nasib diri Anda. Anda ingin menjadi apa, seperti apa, kualitas seperti apa, warnanya seperti apa, Anda sendirilah yang menentukannya, Anda sendirilah yang membentuknya, karena Anda yang menentukan apa tujuan Anda hidup dan apa tujuan Anda datang sekolah di tempat ini. Andalah yang menjadi arsitek untuk kepribadian diri Anda dan untuk masa depan Anda. Orangtua dan guru hanya memberikan apa yang Anda butuhkan dalam proses pencapaian tujuan tersebut,”papar Arqam pagi itu.

Oleh karena itu, lanjutnya, berhentilah membolos, berhentilah malas-malasan, berhentilah ikut-ikutan jadi remaja ngawur, berhentilah untuk menomor satukan Hp dan menomor duakan belajar. Datang tepat waktu dan pulang tepat waktu. Dan jangan lupa bahwa kita semua adalah hamba, makhluk Tuhan, maka jalinlah hubungan yang harmonis dengan Tuhan pemilik kehidupan. 

“Kita tidak punya apa-apa. Badan ini milik tuhan, napas ini milik tuhan, ruh ini milik tuhan, apa yang dimakan dan yang diminum adalah milik tuhan. Bumi dan langit milik tuhan. Kedua ibu bapak kita juga milik tuhan. Ketika semuanya tadi diambil dan ditarik oleh Allah, maka kita menjadi tidak punya apa-apa. Yang kuat jadi lemah, yang sehat jadi sakit, yang hebat jadi bangkrut, yang kaya jadi pailit dan yang muda gagah berani menjadi tua renta tak berdaya. Oleh karena itu, mari kita semua terutama seluruh peserta didik di sekolah ini tetap fokus dalam rel membentuk diri menjadi generasi yang baik, generasi yang kualitas bagus, generasi yang kreatif dan inovatif, menjadi generasi yang memiliki masa depan yang cerah dan menjadi generasi pelanjut Bangsa Indonesia,” ujarnya. (humas)