Puasa Ramadhan Sebagai Pembersih Dosa
Pada Saat Ini kita telah berada di bulan Ramadhan 1445 H/2024 M yaitu bulan yang didalamnya diturunkan oleh Allah kitab Al-Qur’annulqarim sebagai pedoman hidup bagi seluruh ummat manusia. Dan Bulan Ramadhan inilah satu-satunya bulan yang lebih mulia dari pada bulan yang lainnya. Dan di bulan ini pula kita umat islam dianjurkan untuk melaksanakan ibadah puasa wajib. Momentum puasa Ramadhan hendaknya menjadi kesempatan bagi ummat Islam untuk memperbanyak amal ibadah, termasuk membaca dan mengamalkan Al’quran.
Puasa Ramadhan dan Al’ Qur’an aka memberikan safa’at kepada seorang hamba di hari kiamat. Puasa berkata, Wahai Tuhanku, aku Telah menahannya dari makan dan syahwat, maka pekenankanlah aku memberikan safaat kepadanya” (HR Ahmad dan Al-Hakim).
Hadist di atas menjelaskan kepada kita bahwa shaum (puasa) Bulan Ramadhan dengan kata lain “Sahrun Barkah” bulan yang penuh barakah dan bulan untuk memperoleh kemenangan “Sahrun Najah” bagi orang yang melaksanakan ibadah puasa pada siang harinya dan meninggalkan sesuatu yang membatalkan puasa sedangkan di malam harinya di sunatkan untuk melakukan berbagai kegiatan rohaniayah, sholat sunat, thalabul ilmi, sholat tarawih, tadarus Al-Quran, bertasbih dan berzikir. Itu semua adalah jalan untuk meraih kemenangan sebanyak-banyaknya sesuai dengan perintah Allah S.W.T. Dan semua kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kedekatan manusia dengan Sang pencipta-Nya yaitu Allah Rabbil Alamin serta meningkatkan ras taqwa kepada-Nya.
Ramadhan seakan menjadi tempat untuk keduanya. Diwajibkan puasa satu bulan penuh sebagai madrasah untuk memperbaiki diri. Al-qur’an adalah bacaan yang menjadi teman setia bagi orang-orang yang beriman di saat menjalankan ibadah puasa, karena Ramadhan adalah Syahrul Qur’an, bulan diturunkannya Al-Qur’an untuk pertam kali.
Selain kemenangan “Sahrun Najah,” dan Syahrul Qur’an bulan ini di sebut juga dengan bulan “syahru shabri” atau buah kesabaran, di mana pada bulan ini semua ummat Islam dilatih untuk berbuat sabar atas segala godaan dan cobaan dari Allah. Dengan kesabaran ini nantinya di harapkan dapat memperoleh rahmat dari Allah.
Ramadhan juga memiliki arti tersendiri yaitu bulan yang membakar semua dosa manusia yang dikerjakannya selama di antara Ramadhan dengan Ramadhan berikutnya maka ummat Islam di berikan kesempatan seluas-luasnya untuk membakar habis semua dosa-dosanya, dengan melaksanakan berbagai macam ibadah yang terkandung didalamnya, disamping ditunjang oleh fasilitas dan sarana yang lengkap dari Allah S.W.T. Hal ini secara tersirat di sebutkan dalam hadist Rasullullah.
Yang artinya “Telah datang kepadamu bulan Ramadhan bulan yang penuh berkah, bulan untuk meraih kemenangan, bulan yang mewajibkan kepada mu untuk berpuasa. Dan telah di buka segala pintu surga dan di kunci segala pintu neraka dan di belenggu seluruh setan-setan dan di dalamnya terdapat satu malam yang lebih baik daripada bulan untuk kita beramal demi meraih kemenangan tersebut. Dan barang siapa yang diberikannya kebaikan berarti dia telah terlepas dari semua kejahatan. (Hadist Riwayat Ahmad dan Nasaid).”
Dari Hadist di atas dapat di simpulkan bahwa fasilitas dan sarana yang telah disediakan Allah S.W.T. kepada manusia dengan tujuan agar manusia khususnya ummat Islam bertambah giat beribadah. Dengan demikian maka semua ummat Islam tinggal membulatkan niat dan mujahadahnya dalam bertaqaruh kepada Allah demi untuk meraih kebaikan sebanyak mungkin dengan memperbanyak istigfar memohon ampun dan memperbanyak sholat sunat kepada Tuhan sehingga pada akhirnya dapat mengahiri ibadah bulan puasa dengan memperoleh kebaikan yang banyak agar dapat kembali kepada kesucian atau “Idul Fitri” sebagaimana sabda Nabi yang artinya “Barang siapa yang melakukan ibadah puasa dengn penuh rasa Iman dan mengharapkan Ridho Allah S.W.T. maka terhapuslah ia dari segala dosa-dosanya sebagaimana seorang bayi yang baru dilahirkan dari perut ibunya.” Hadist Ibnu Maja dan Baihaqi.
Dan pada bulan Ramadhan ini semua ummat Islam diperintahkan untuk berpuasa dan melakukan amalan-amalan tersebut nantinya akan dapat membersihkan segala dosanya sebersih-bersihnya. Ini memerkuat bahwa bulan Ramadhan adalah bulan mensucikan ruh dan melebur segala dosa.
Untuk itulah, maka pada bulan Ramadhan ini marilah kita tingkatkan kualitas ibadah kita dan dapat meningkatkan kualitas jiwa dan mentalitas manusia sehingga ia menjadi manusia yang benar-benar tunduk dan menghambakan diri hanya kepda Allah S.W.T. Ibadah puasa sesungguhnya dimaksudkan agar manusia memiliki semangat dan jiwa malaikat. Ini tidak bermakna bahwa manusia harus bertransformasi dalam arti peningkatan kualitas diri dengan semangat kebenaran (tahaqquq) dan pengabdian (ta’abbud) yang tinggi kepada Allah S.W.T. Disamping melakukan ibadah puasa hendaknya ditambah dengan amalan sunat lainnya. Dan yang terpenting lagi adalah mempertebal keimanan dan ketaqwaan kepada Allah.
Lebih lanjut dikatannya dalam bulan suci Ramadhan ini kita sebagai ummat manusia merupakan moment yang sangat penting dalam rangka saling tolong menolong, hormat menghormati diantara sesama dan juga dalam bulan ini pula kita sebagai ummat manusia harus tanamkan rasa ikhlas. Dalam hal ini merupakan perintah-Nya. Ikhlas ini merupakan salah satu ibadah rahasia, di mana hanya Allah yang tahu.
Oleh karena itu dalam menjalankan ibadah puasa ini hendaknya didasari dengan iman, ihklas, tolong menolong, hormat menghormati dan mengharapkan Ridho Allah. Puasa kita akan memperoleh apa yang telah dijanjikan Allah yaitu segala dosa kita setahun yang lewat akan dilebur hingga kita kembali pada kesucian. Mudah-mudahan kita bisa mewarnai kehidupan masa depan dengan amal yang lebih dari tahun-tahun sebelumnya. Aamiin Yarrabal Alamin!.(Sri Fitriyani, M.Pd)