Ustadz Said: Manfaatkan Lima Sebelum Datangnya Lima

Kota Bima, Spensa.-  “Agar tidak menjadi orang yang sombong dan menyesal, maka manfaatkanlah lima sebelum datangnya yang lima.  Kalau tidak bisa memanfaatkan yang lima perkara ini, maka jadilah orang yang merugi. Merugi di dunia dan merugi pula di akhirat kelak,” kata Ustadz Muhammad Said, S.Pd.I. dalam tausyiahnya pada acara kegiatan pembinaan keimanan dan ketaqwaan program Jumat Imtaq SMP Negeri 1 Kota Bima, di Masjid Nurul Ilmi, Jumat (5/01/2024) pagi.  

Dengan mengutip satu hadits dari Rasulullah SAW, ustadz Muhammad Said menguraikan bahwa setiap orang harus memperhatikan nasihat Rasulullah tersebut.  Hadits tersebut merupakan hadits Dari Ibnu ‘Abbas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

?????????? ??????? ?????? ?????? : ????????? ?????? ???????? ?? ????????? ?????? ???????? ?? ??????? ?????? ???????? ?? ????????? ?????? ???????? ?? ????????? ?????? ????????

“Manfaatkan lima perkara sebelum datangnya lima perkara :

[1] Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu,

[2] Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu,

[3] Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu,

[4] Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu,

[5] Hidupmu sebelum datang kematianmu.”

(HR. Al Hakim dalam Al Mustadroknya, dikatakan oleh Adz Dzahabiy dalam At Talkhish berdasarkan syarat Bukhari-Muslim. Hadits ini dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani dalam Al Jami’ Ash Shogir)

Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu, maksudnya: “Lakukanlah ketaatan ketika dalam kondisi kuat untuk beramal (yaitu di waktu muda), sebelum datang masa tua renta.”

Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, maksudnya: “Beramallah di waktu sehat, sebelum datang waktu yang menghalangi untuk beramal seperti di waktu sakit.”

Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, maksudnya: “Manfaatkanlah kesempatan (waktu luangmu) di dunia ini sebelum datang waktu sibukmu di akhirat nanti. Dan awal kehidupan akhirat adalah di alam kubur.”

Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, maksudnya: ”Bersedekahlah dengan kelebihan hartamu sebelum datang bencana yang dapat merusak harta tersebut, sehingga akhirnya engkau menjadi fakir di dunia maupun akhirat.”

Hidupmu sebelum datang kematianmu, maksudnya: “Lakukanlah sesuatu yang bermanfaat untuk kehidupan sesudah matimu, karena siapa pun yang mati, maka akan terputus amalannya,”  papar Ustad Muhammad Said pagi dengan menutup ceramahnya dengan doa majelis. (humas)