Pertumbuhan Indeks Literasi Digital Per Daerah di Indonesia
Jakarta,
Spensa.- Dengan mengutip artikel berita yang diekspos Ditjen Aptika, Jakarta,
bagian humas SMP Negeri 1 Kota Bima merilis Indeks literasi digital
Indonesia tahun 2022. Dalam berita yang
berjudul
Indeks
Literasi Digital Indonesia Kembali Meningkat Tahun 2022, yang diekspos 2 Februari 2023, Pratiwi Agustini (Pemberdayaan
Informatika) menampilkan data
perkembangan literasi digital masyarakat di Indonesia.
Dalam
artikel tersebut, ada kabar baik bahwa Indeks Literasi Digital Indonesia Kembali
Meningkat Tahun 2022. Hasil tersebut tergambar dari survei Status
Literasi Digital Indonesia 2022 yang dilakukan Kementerian Kominfo bekerja sama
dengan Katadata Insight Center (KIC).
“Pada tahun
2020 Indonesia hanya memperoleh skor 3,46 poin, kemudian tahun 2021 naik
menjadi 3,49 poin (naik 0,03 poin). Tahun ini, Indonesia berhasil naik 0,05
poin dari 3,49 menjadi 3,54 poin,” ucap Direktur Jenderal Aplikasi Informatika,
Semuel Abrijani Pangerapan, pada Peluncuran Status Literasi Digital Indonesia 2022,
di Menara Danareksa Jakarta, Rabu (01/02/2023).
Skor
tersebut menunjukkan bahwa literasi digital masyarakat Indonesia berada pada
kategori sedang. Pengukuran dilakukan menggunakan empat pilar, yaitu kecakapan
digital (digital skills), etika digital (digital ethics),
keamanan digital (digital safety), dan budaya digital (digital
culture).
Dari empat
pilar, terdapat tiga pilar yang mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya, yakni
pilar digital skill (dari 3,44 menjadi 3,52), pilar digital
ethics (3,53 menjadi 3,68), dan pilar digital safety (3,10
menjadi 3,12). Sementara itu pilar digital culture mengalami
penurunan dari 3,90 menjadi 3,84.
“Hasil
survei ini menjadi pijakan bagi kami dalam melakukan pemetaan target sasaran
serta pemetaan kebutuhan literasi masyarakat, agar program nasional Literasi
Digital dapat dieksekusi secara efektif dan tepat sasaran,” terangnya.
Dirjen
Aptika berharap survei yang dilakukan tetap berlanjut setiap tahunnya dan
memiliki dampak bagi masyarakat untuk menciptakan ruang digital yang positif
dan menurunkan angka kejahatan siber.
Rangkuman Hasil Survei Indeks Literasi Digital 2022
Perbandingan indeks Literasi Digital berdasarkan empat pilar dari tahun 2021-2022.
Perbandingan indeks Literasi Digital berdasarkan
segmentasi masyarakat.
Survei
dilakukan secara tatap muka terhadap 10 ribu responden yang dipilih dengan
menggunakan metode multistage random sampling pada bulan
Agustus – September 2022 di 34 provinsi, mencakup 514 kabupaten/kota.
Peluncuran
status literasi digital Indonesia 2022 tersebut turut dihadiri oleh perwakilan
Kemenag, Kemendagri, Kemendesa, ketua umum Siberkreasi, Chief Content Officer
Katadata, dan Deputy Head Katadata Insight Center (KIC).
Hasil survei
lebih lengkap dari tahun 2020 hingga tahun 2022 dapat diakses pada situs https://survei.literasidigital.id.
Pada
sesi talkshow, Direktur Pemberdayaan Informatika, Bonifasius
Wahyu Pudjianto turut menyampaikan bahwa Kementerian Kominfo memiliki program
Gerakan Nasional Literasi Digital guna meningkatkan kecakapan digital
masyarakat Indonesia.
Program
Gerakan Nasional Literasi Digital menyasar pada tiga segmen, yaitu segmen
pemerintahan, segmen pendidikan, dan segmen masyarakat umum. Program tersebut
memiliki target 50 juta masyarakat Indonesia terliterasi sampai dengan tahun
2024.
“Pelatihan
dilakukan secara masif kepada 514 kabupaten/kota di 34 provinsi setiap tahunnya.
Dalam mencapai target tentunya perlu adanya kolaborasi dengan berbagai pihak,”
tutur Boni.
Pada akhir
pemaparannya, ia mengatakan pada tahun 2023 akan ada kajian terkait konten
literasi digital yang diperlukan untuk membangun ruang digital yang lebih
positif dan menambah agenda yaitu Sekolah Influencer. (pag)