Minimalisir Kerawanan Guru Wajib Masuk dan Keluar Tepat Waktu

Kota Bima, Spensa.- Beberapa kerawanan yang sering terjadi di sekolah antara lain di saat jam belajar banyak siswa yang berkeliaran di luar. Sering dijumpai siswa nongkrong di kantin di saat bukan jam istirahat, dan ada pula siswanya berkeliaran dalam ruang kelas padahal ada gurunya yang sedang menjelaskan materi ajar. Hal-hal seperti itu hanya terjadi pada saat jam pelajaran tertentu dan pada hari-hari tertentu. 

Menyikapi sedikit kerawanan tersebut, kepala SMP Negeri 1 Kota Bima, Jufri, S.Pd menjelaskan masih ada guru yang telat masuk dan cepat keluar dari ruang kelas ajarnya, sehingga menimbulkan kelas tersebut gaduh. Dan kegaduhan itu pasti mengganggu proses KBM yang sedang berlangsung di sekitarnya. 

“Saya minta pada kita semua agar tetap komit menegakkan disiplin dalam melaksanakan tugas, guru masuk di ruang kelas tepat waktu dan keluar dari kelas itu tepat waktu. Kalau guru meninggalkan ruang kelas sebelum waktunya, maka siswa dari kelas itu akan berkeliaran dan mengganggu aktifitas belajar di sekitarnya,” saran Jufri, S.Pd.

Selain itu, kata Jufri, sebaiknya guru jangan terlalu longgar memberikan ijin kepada siswa untuk meninggalkan ruang ajar dengan alasan ke ‘belakang’, padahal mereka tidak ke WC atau mungkin ke WC, tetapi mereka lanjut ke kantin. Siapapun yang diizinkan tadi dan belum juga kembali setelah sekian saat, kata Jufri, mestinya harus dicek kembali dan bisa diminta bantuannya pada ketua kelas untuk mencarinya. Kalau hal-hal seperti ini kita pedulikan, maka kerawanan di lokasi KBM akan menurun drastis. 

Demikian juga guru piket, perlu peduli untuk memantau keamanan, ketertiban, dan kebersihan di seluruh titik lokasi piketnya. 

“Kalau ada peserta didik yang berada di luar ruang kelas, sementara di dalam itu sedang terjadi proses belajar, atau di kantin saat bukan jam istirahat, dipanggil siswa tersebut, diproses dan kembalikan mereka ke ruang kelasnya. Ini cara kita mengawasi dalam melaksanakan tugas sebagai guru piket, sederhana, simple, tetapi dapat menciptakan suasana di dalam lingkungan sekolah menjadi kondusif dan nyaman,” ujarnya. (humas)