Pertumbuhan SDM SMP Negeri 1 Kota Bima Ada yang Pergi, Ada yang Datang
Kota Bima, Spensa.- Perkembangan Sumber Daya Manusia (SDM) SMP Negeri 1 Kota Bima selalu mengalami perubahan. Perubahan itu terjadi karena faktor pindah tugas, pensiun, dan rekrutmen ASN serta faktor lapangan kerja. Dalam lima tahun terakhir, tidak sedikit SDM sekolah vaforit itu dimutasi keluar diangkat sebagai kepala sekolah, antara lain Mahfud, S.Pd (guru Bahasa Indonesia) menjadi kepala sekolah di SMPN 6 Kota Bima, Abdi, S.Pd (guru Bahasa Indonesia ) menjadi kepala sekolah di SMPN 15 Kota Bima, dan November 2023 Jumadil Akbar, S.Pd (guru Seni Budaya) diangkat menjadi kepala SMPN 2 Kota Bima. Kemudian, dua tahun yang lalu, dua orang guru diangkat menjadi pegawas pendidikan pad Dinas Dikpora Kota Bima, yaitu Bahnan, S.Pd, M.Si (guru PJOK), dan Ruslan, S.Pd (guru bahasa Indonesia).
Perubahan SDM itu juga disebabkan karena mutasi dan rotasi guru, dan kebanyakan perubahan itu justru terjadi pada guru bahasa Indonesia. Dan mutasi terakhir atas permintaan sendiri karena ikut suami dan domisilinya memang di kabupaten Bima, seorang guru bahasa Indonesia telah dimutasi ke SMPN 1 Sila Kabupaten Bima terhitung sejak Desember 2023.
Guru bahasa Indonesia yang pensiun dalam lima tahun terakhir hanya 2 orang yaitu Hj. Faridah,S.Pd, dan Mustafa, S.Pd. Tahun 2025, terdapat 5 orang guru sekolah vaforid itu akan purnabakti pula yaitu 1 orang guru bahasa Indonesia, 1 orang guru bahasa Inggeris, 1 orang guru IPS, 1 orang guru IPA, dan 1 orang guru Matematika.
Dari mutasi tersebut, yang mengalami kekosongan lebih banyak adalah SDM guru bahasa Indonesia dengan jumlah struktur kurikulum sebanyak 6 SKS per kelas. Sehingga mulai tahun 2025 guru bahasa Indonesia yang ASN hanya tersisa 2 orang dengan beban mengajar 24 jam tatap muka per guru.
Dua orang guru bahasa Indonesia tersebut hanya bisa memegang masing-masing 4 rombel. Sehingga masih ada 26 rombel dipegang oleh guru honorer.
Perubahan SDM juga terjadi karena rekrut ASN PPPK. Tidak tanggung-tanggung akhir tahun 2023 tiga orang pegawai tata usaha sekolah ini diangkat menjadi ASN PPPK di instansi yang berbeda lingkup Pemkot Bima. Dari tiga orang itu, dua orang ditempatkan di kelurahan dan 1 orang ditempatkan di Dinas Dikpora Kota Bima setelah mereka mengabdi sebagai pegawai honorer hampir 20 tahun di sekolah tersebut.
Berapapun yang pergi, pastilah ada yang menggantikannya, baik guru maupun pegawai. Untuk sementara, sudah ada 2 orang pendatang baru sebagai guru honorer yang menempati posisi sebagai guru PAI dan guru bahasa Indonesia. Sedangkan pada unit ketatausahaan sekolah, baru satu orang mengisi kekosongan pelayanan administrasi, sedangkan dua orang lainnya masih kosong. (humas)