Meja Rusak Kurangnya Kontrol Guru
Kota Bima, Spensa.- Pantauan unsur pimpinan SMP Negeri 1 Kota Bima pada beberapa Ruang Kelas Belajar (RKB) ditemukan tidak sedikit meja dan kursi seolah sengaja dirusak oleh peserta didik. Kerusakan yang sering terjadi pada ruang kelas 7 dan ruang kelas 8. Menyikapi hal tersebut, kepala SMP Negeri 1 Kota Bima, Jufri, S.Pd menegaskan bahwa rusaknya meja dan kursi belajar dalam RKB memang rusaknya di tangan peserta didik, tetapi itu terjadi sebagai indikator kurangnya kontrol guru dalam kelas tersebut.
Setiap guru apakah dia statusnya sebagai guru mata pelajaran dalam kelas itu, wali kelas ataukah itu sebagai guru piket, perlu ada upaya membangun kesadaran mental untuk sedikit peduli terhadap perilaku peserta didik. Dia mengambil contoh, saat proses pembelajaran berlangsung sering ditemukannya siswa menduduki kursi tidak sesuai dengan tata cara duduk di kursi. Banyak siswa yang menduduki kursi dengan cara mendorongkan punggungnya ke belakang dengan posisi kaki diselonjorkan ke palang kaki meja, sehingga kaki depan kursi tersebut terangkat dan bertumpu pada dua kaki di belakang. Ini menyebabkan paku pengunci kaki belakang kursi rusak dan palang-palang penyangga dudukan kursi menjadi terlepas dan patah-patah. Ada juga siswa yang duduki papan sandaran kursi, sehingga papan sandarannya terlepas dan jebol dari pakunya.
“Apapun perilaku siswa di kelasnya, mohon ditegur dan dihentikan, apalagi yang menyangkut dengan keselamatan asset yang terkait langsung dengan kelancaran proses KBM. Jadi, meja kursi itu patah, dan dirusak, hal itu terjadi karena kurangnya kontrol guru dalam kelas,” ujarnya.
Pantauan humas setempat, sering dijumpai peserta didik duduk dan berbaring di atas meja, sambil menggoyang-goyangkan mejanya. Padahal, meja tersebut dirancang hanya untuk menanggung beban buku dan alat tulis, tetapi berubah fungsinya menjadi tempat berbaring. (humas)