Duta Guru Spensa Tampil di atas Catwalk Soetta Fashion Street PUPR NTB
Kota Bima, Spensa.- Duta guru SMP Negeri 1 Kota Bima berhasil tampil dengan anggun dan gagah di atas Catwalk Soetta Fashion Street yang dilaksanakan oleh panitia hari lahir PUPR NTB, Minggu (03/12/2023). Kontes Soetta Fahsion Street tingkat Provinsi NTB yang dipusatkan di Kota Bima itu, menghadirkan pesertanya adalah duta guru SMP Negeri 1 Kota Bima, duta guru SMP Negeri 2 Kota Bima, para pejabat dan krew-nya dari seluruh daerah/Kota se- NTB tampil dengan mengenakan pakaian tenunan perpaduan Sasak, Samawa dan Mbojo (Sasambo) yang diusung dalam tema fashion pesona tenunan dan batik. Seluruh peserta yang akan tampil dan berjalan di atas Catwalk karpet merah yang dihampar di depan gendung Walikota Bima itu mengenakan berbagai pesona warna pakaianSasambo dan batik nuansa adat daerah masing-masing.
Tim Duta SMP Negeri 1 Kota Bima yang tampil di atas Catwalk karpet merah itu adalah koreografer Ade Aryani, S.Pd (guru pembina Penata Seni Tari), Dian Irawan, S.Pd (guru pembina pramuka), Yeni Rahmawati, S.Pd (guru Bahasa Indonesia) dan Putri Zahra, S.Pd (guru Bahasa Indonesia). Dua pasang duta itu hadir di atas Catwalk Fashion Street dengan mengenakan pakaian tenunan khas daerah. Pasangan paling depan adalah Dian Irawan, S.Pd mengenakan semi jas Sasambo tenunan Bima dan Ade Aryani, S.Pd mengenakan blazer Sasambo tenunan Bima. Sedangkan dua orang di belakangnya adalah Yeni Rahmawati, S.Pd dan Putri Zahra, S.Pd mengenakan baju biru tenunan khas Bima.
Catwalk fashion show yang digelar di Kota Bima adalah ajang untuk menunjukkan keindahan dan pesona fashion khas daerah di NTB. Kota Bima sebagai daerah industri tenunan ikat dan tenunan songket yang termaju di NTB merupakan karya budaya yang sudah mulai mendunia. Tidak heran, hasil tenunan tradisional masyarakat Bima telah tembus pada angka Rp 800 ribu bahkan ada mencapai Rp 1 juta-an per satu lembar kain untuk bahan pakaian/baju.
Industri fashion memang tidak akan pernah berhenti. Seiring perkembangan zaman, trend dan desain produk fashion justru semain marak bermunculan dengan motif baru dan terus bergerak ke arah perpaduan motif secara global.
Menyadari perkembangan fashion sebagai satu industri yang tidak pernah sepi peminat dan pasarannya, sehingga desain-desain motif kain sarung dan bahan kain baju tenunan Bima selalu berkembang dan berubah sesuai dengan perkembangan dan kemajuan zaman, maka para pelaku tenunan khas Bima semakin tumbuh dan berkembang dengan harga pasaran produknya semakin tinggi dan berkelas. Hal itu, tentu membawa prospek yang cerah bagi para desainer dan pelaku perusahaan tenunan daerah Bima. (humas)