Kota Bima Hujan Angin, Banjir Sampah
Kota Bima, Spensa.- Syukur tidak terjadi apa-apa, angin kencang menerpa seluruh wilayah kota Bima. Dalam waktu yang sama, hujan deras mengguyur seluruh wilayah Kota Bima, Selasa (28/11/2023) siang hingga sore menyebabkan banjir pada tiga kawasan sungai yaitu sungai Lampe-Padolo, Nungga- Sallo, dan Kendo-Melayu. Banjir yang menggerus seluruh daerah aliran sungai (DAS) itu membuat semua tumpukan sampah yang berasal dari limbah rumah tangga dan hasil pertanian yang berupa barang-barang bekas, sampah plastik dan jerami serta batang dan tongkol jagung disapu bersih oleh banjir.
Limbah sampah yang paling banyak dibawa banjir terdapat pada sepanjang DAS yang menuju Melayu dengan tempat muara akhirnya adalah pintu laut Pantai Ule. Dapat dibayangkan sepanjang pantai Ule, Buntu, Kolo dan sekitarnya akan dipenuhi limbah sampah tersebut.
Sebuah video banjir yang menggerus semua sampah yang diposting oleh akun FB Mangkopi memperlihatkan sekitar ratusan ton sampah dibawa banjir, Selasa (28/11/2023) siang itu. Mangkopi mengomentari peristiwa itu dengan menggunakan bahasa Bima, “Belum kone sudah lalo,” maksudnya belum juga hujan seharian, banjir sudah mulai melanda. Dalam videonya itu, terdengar suara seorang ibu-ibu yang mengomentari kejadian tersebut, bahwa tumpukan sampah yang nyaris tidak bisa dilihat warna air yang ada di balik sampah tersebut merupakan limbah yang menumpuk selama musim kemarau panjang.
Sementara itu, di tempat yang terpisah jauh hari sebelum hujan pertama turun menyiram Kota Bima, warga SMP Negeri 1 Kota Bima yang dipimpin oleh Kepala Sekolahnya, Jufri, S.Pd bersama dengan para pegawai tata usaha melakukan gotong royong membersihkan limbah sampah yang menumpuk sepanjang saluran induk pengairan yang terbentang sepanjang pagar depan SMP Negeri 1 Kota Bima. Pembersihan itu dilakukan untuk menghindari mampetnya saluran tersebut ketika musim hujan tiba. Dikhawatirkan, saluran yang mampet menyebabkan airnya meluap dan masuk ke dalam area sekolah dan pemukiman warga di sekitar sekolah. Inisiasi tersebut dilakukan demi keselamatan asset sekolah dan warga di sekitar SMP Negeri 1 Kota Bima. (humas)