Guru Mengajar Tidak Gunakan Teknologi Media Ternyata Ini Akar Masalahnya

Kota Bima, Spensa.- Beberapa rekan guru yang melaksanakan PPG melakukan konsultasi luring dan sebagiannya lagi dalam jaringan mengeluhkan mengapa  kebanyakan guru dalam melaksanakan tugas mengajarnya tidak menggunakan teknologi media. Pertanyaan itu memang akan selalu mengusik rekan-rekan berprofesi guru yang selalu mengedepankan teknologi media dalam proses pembelajaran tatap mukanya, baik tatap muka luring maupun daring. 

Sebenarnya, akar masalahnya ada yang berasal dari internal guru, dan berasal dari lembaga pendidikan. Penyebab guru tidak menggunakan teknologi dalam melaksanakan tugas mengajarnya, (1)  sarana dan prasarana pendukung yang terbatas seperti tidak mempunyai laptop, computer, hp android yang layak, tab, LCD). (2) ketersediaan jaringan internet yang terbatas di sekolah itu sehingga tidak mampu mengakomodir seluruh siswa dan guru, (3) pengetahuan teknis guru tentang teknologi telekomunikasi  dan informatika yang terbatas, (4) ada ketakutan massal terhadap penggunaan alat teknologi seperti laptop dan hp di setiap sekolah, sehingga muncullah pertimbangan dampak negative dari penggunaan teknologi tersebut menyebabkan alat yang mestinya sangat membantu dalam proses belajar itu dilarang masuk ke sekolah, dan ini menjadi kendala bagi guru memanfaatkan alat TIK dalam pembelajaran di kelas. (5)  guru tidak mau menggunakan teknologi dalam kelas juga bisa disebabkan karena kurangnya waktu bagi guru yang bersangkutan untuk membuat materi dalam power point atau video documenter pelajaran. (6) kurangnya pelatihan bagi guru untuk meningkatkan kualitas pengetahuan dan skill dalam pemanfaatan aplikasi yang ada dalam TIK, dan (7) kurangnya kesempatan atau memang gurunya malas untuk mengembangkan diri terutama pengembangan kualitas pengetahuan, skil, kompetensi kepribadian, sehingga kompetensi profesionalitasnya rendah. Dan yang terakhir, mungkin di ruang kelas tersebut bagian-bagian instalasi listriknya seperti terminal untuk cok feting kabel dan kabel power, kabel sambung, dan lain-lain tidak tersedia atau rusak, sehingga menyulitkan guru dalam menggunakan teknologi belajar. (humas