Mapel Seni Budaya dan Prakarya Kelas 8.2 Praktek Membuat ‘Jungge’
Kota Bima, Spensa.- Bagi masyarakat Bima, Dompu dan sekitarnya pastilah tidak asing lagi dengan satu kosakata bahasa Mbojo ini, yaitu ‘jungge.’ Kata jungge erat kaitannya dengan hias kepala wanita berpakaian adat Bima. ‘Jungge’ merupakan kembang-kembang yang dipasang di kepala/rambut wanita, menggunakan bando rambut. Jungge ini identic dengan kembang goyang yang ditusukkan pada rambut atau konde.
Biasanya jungge hanya dipakai di saat wanita Bima mengenakan pakaian adat lengkap dalam rangka memeriahkan pernikahan, upacara adat seperti khitanan, kegiatan istana, atau melakukan tarian sakral. Guru pengampu mata pelajaran seni budaya dan prakarya kelas 8.2 SMP Negeri 1 Kota Bima, Miratunisah, S.Pd mempraktekkan cara membuat jungge adat Bima kepada peserta didiknya, Sabtu (11/11/2023) siang. Tampak dalam gambar di atas peserta didik dan gurunya sedang melakukan aktifitas tersebut dengan sempurna, bahkan sudah ada yang memasang jungge di kepalanya. (humas)