Saat Tatap Muka Guru Harus Peka Membaca Sikon Peserta Didik
Kota Bima, Spensa.- Setiap guru perlu membangun kepekaan yang kuat ketika melaksanakan proses pembelajaran dalam ruang kelas. Kepekaaan itu sangat dibutuhkan terutama untuk membaca situasi dan kondisi (sikon) peserta didik dalam mengikuti proses tatap muka tersebut, terutama bagi guru yang selalu memperoleh jam mengajar di akhir waktu sekitar mulai jam 11.00-12.30 wita bagi kelas regular dan terkhusus bagi guru yang ditugaskan untuk mengajar pada kelas akselerasi yang belajar hingga pukul 15.30 wita. Hal itu dikemukakan oleh Wakil Kepala SMP Negeri 1 Kota Bima, Arqam Nur Islam di saat bincang-bincangnya dengan rekan kerjanya di baruga sekolah, Sabtu (11/11/2023) jelang siang.Dijelaskannya, situasi panasnya suhu udara dalam ruangan kelas, metode dan pendekatan belajar yang digunakan guru, materi ajar yang akan disampaikan saat itu, dan kondisi kesehatan peserta didik sangat memengaruhi kualitas proses pembelajaran yang akan berlangsung.
Ketika guru melihat ada peserta didik yang menguap, mengganggu temannya, atau sudah mulai membaringkan kepalanya di atas mejanya, itu indikator bahwa situasi belajar saat itu tidak menarik. Mungkin tidak menariknya dipicu oleh materinya yang tidak diminati, atau karena pendekatan/metode penyampaiannnya yang tidak sesuai dengan materi, atau pendekatan yang digunakan tidak mampu merangsang minat belajar siswa, atau waktu dan situasi ruang kelas yang suhu udaranya sudah mulai panas.
“Maka guru perlu mengubah metode atau pendekatannya itu dengan metode atau pendekatan yang bisa membuat semua mata peserta didiknya terbelalak, terbuka, tertawa, dan gembira. Metode itu harus membuat mereka senang dan tertarik pada materi tersebut. Itulah pentingnya guru menguasai banyak metode dan pendekatan belajar dan mengajar. Ketika ada masalah dalam kelas, maka kita sangat memerlukan pendekatan tersebut. Jangan memaksakan pendekatan yang sudah dituangkan dalam RPP itu untuk dilaksanakan. Kalau situasi KBM-nya berubah, silakan ubah pendekatan mengajarnya sesuai dengan perkembangan peserta didik dan sikon kelasnya waktu itu,” kata waka humas ini menutup sarannya. (humas)