SMPN 1 Kota Bima Gencarkan Program Gaya Hidup Berkelanjutan

Gambar : Kegiatan P5 Gaya Hidup Berkelanjutan SMPN 1 Kota Bima

Permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat secara global adalah produksi sampah yang semakin meningkat, sementara upaya penanganannya masih belum optimal. Sampah plastik adalah penyumbang terbesar penghasil sampah seiring dengan semakin banyak produk makanan , barang dan jasa yang menggunakan kemasan plastik. 

Merujuk  dari data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang diakses pada 1 Februari 2023, jumlah timbulan sampah mencapai 18,3 juta ton per tahun. Sampah yang terkelola 77,28 persen dengan rincian pengurangan sampah 26,73 persen dan penanganan sampah 50,55 persen. Masih ada 22,72 persen sampah yang tidak terkelola. 

Data UNEP ( United Nations Environment Programme ) Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-bangsa dalam laporannya memperkirakan 12 persen plastik yang diproduksi dapat dimusnahkan dengan cara dibakar, hanya 9 persen yang telah didaur ulang. Selain itu, diperkirakan setiap tahun sebanyak 19 juta-23 juta metrik ton sampah plastik yang tidak didaur ulang berakhir di tempat pembuangan sampah, danau, sungai, hingga laut. Tanpa tindakan nyata dari tiap negara, UNEP memperkirakan aliran sampah plastik ke ekosistem peraiaranakan terus meningkat hampir tiga kali lipat dari 11 juta metrikton pada tahun 2016 akan menjadi sekitar 29 juta metrikton pada tahun 2040.

Pada Konferensi Laut PBB di New York, AS, pada 2017,  menyatakan, limbah plastik di lautan telah membunuh 1 juta burung laut serta 100.000 mamalia laut, kura-kura laut, dan ikan dalam jumlah besar setiap tahun.

Sangat mengerikan, karena mikroplastik yang tertelan oleh biota perairan dalam rantai makanan akan bermuara pada manusia sebagai konsumen. Orang yang terpapar mikroplastik secara terus menerus akan mengganggu hormon edokrin ( hormon pertumbuhan ),peradangan, kerusakan hati, gangguan reproduksi dan gangguan kesehatan lainnya.

Sementara itu metode 3R ( Reuce, Reduce dan Recycle ) merupakan metode terbaik dalam mengelola sampah selama ini hanya sebatas teori, kurang sosialisasi sehingga dalam pelaksanaannya masih sangat minim. Reduce adalah mengurangi penggunaan produk yang berpotensi menjadi sampah. Reuce adalah menggunakan kembali produk yang sudah terpakai sehingga produksi sampah menjadi berkurang, dan yang terakhir Recycle mendaur ulang untuk dibentuk kembali menjadi produk baru.

SMPN 1 Kota Bima yang memiliki sumber daya manusia yang jumlahnya ribuan memiliki peran apakah akan menjadi bagian dari permasalahan atau akan mengambil bagian untuk mengatasi permasalahan sampah. Melalui Proyek Penguatan Profil Pelajara Pancasila ( P5 ) dengan tema Gaya Hidup Berkelanjutan yang diberlakukan pada Kurikulum Merdeka yang dilaksanakan pada SMPN 1 Kota Bima mengajak para siswa untuk memahami, meningkatkan kesadaran dan menerapkan pola hidup sehat dan berkelanjutan. 

Berikut ini adalah beberapa cara yang dilakukan untuk menerapkan gaya hidup berkelanjutan pada SMPN 1 Kota Bima.

  1. Membudayakan selalu membersihkan lingkungan sekolah sebelum dan sesudah proses pembelajaran.
  2. Meminta pada siswa membawa bekal makanan sendiri untuk mengurangi sampah plastik  dan limbah makanan.
  3. Membawa botol minuman sendiri dari rumah untuk mengurangi sampah botol plastik.
  4. Membuat produk kerajinan dari limbah plastik dan kertas.
  5. Mengajarkan pada siswa untuk menggunakan barang sampai habis dan bijak dalam berbelanja.
  6. Menanam pohon dilingkungan sekolah dan di luar sekolah.
  7. Sebagai guru selalu memberikan teladan dengan menerapkan gaya hidup berkelanjutan.
  8. Selalu megkampanyekan gaya hidup berkelanjutan dalam berbagai kesempatan dan kegiatan sekolah.
  9. Melakukan gotong royong membersihkan lingkungan baik didalam maupun diluar sekolah.
  10. Memberikan apresiasi terhadap siswa yang yang menerapkan gaya hidup berkelanjutan untuk memotivasi dan menyemangatinya.
  11. Menanam lahan kosong disekolah dengan tanaman obat dan sayur.

Dengan berbagai program diatas diharapkan siswa kedepannya akan menjadi pioner dalam menjaga dan menyelamatkan lingkungan baik biotik dan abiotik termasuk manusia didalamnya. (s&n wakakur)