Jamaah Shalat Zhuhur Putri Semakin Bertambah
Kota Bima,Spensa.- Membangun kesadaran beribadah peserta didik bukanlah program yang mudah untuk dilaksanakan. Apalagi jika program yang dilaksanakan itu dengan cara peserta didik dapat memilih untuk diikuti dan tidak diikuti walaupun konsekwensinya telah ditetapkan. Sumber daya manusia yang sangat rendah kualitas kinerjanya dan rendah kesadarannya untuk mendidik, memberikan andil terhadap program itu untuk tidak sukses sesuai dengan apa yang diharapkan.
SMP Negeri 1 Kota Bima memberikan pilihan kepada peserta didik dalam melaksanakan program shalat Zhuhur berjamaah di sekolah. Peserta didik yang tidak mau melaksanakan shalat Zhuhur berjamaah di sekolah bisa langsung pulang setelah proses pembelajaran jam terakhir, tetapi konsekwensinya bagi mereka berdampak langsung pada standar nilai rapornya khususnya nilai rapor mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti. Sedangkan bagi siswa yang mau ikut melaksanakan program pembentukan karakter dan ketaatan beribadah, selesai jam terakhir langsung menuju ke masjid Nurul Ilmi untuk melaksanakan shalat Zhuhur berjamaah. Bagi mereka yang ikut program ini, maka nilai rapor mata pelajaran PAI, dan PKn lebih baik dan lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang menolak melaksanakan shalat Zhuhur berjamaah di sekolah. Adanya perlakuan yang berbeda tersebut dimaksudkan karena hasil dari seluruh proses pendidikan yang dilaksanakan dan yang diikuti oleh peserta didik adalah adanya karya nyata, aksi nyata berupa wujud dari tercapainya tujuan pendidikan nasional yaitu terwujudnya peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dalam Islam, puncak dari ketaatan itu adalah mendirikan shalat.
Perkembangan terakhir pelaksanaan program ini, Senin (6/11/2023) peserta didik yang melaksanakan shalat Zhuhur berjamaah di masjid sekolah sedikit bertambah jumlahnya untuk peserta didik putra di bandingkan pada hari Sabtu (4/11/2023). Namun untuk peserta didik dari kelas IX.10 hanya satu orang yang hadir di masjid. Adanya kehadiran 1 orang itu merupakan hal yang menggembirakan karena pada hari-hari sebelumnya tidak satupun dari kelas itu yang hadir. Kondisi peserta didik putri kelas 9.10 justru blank (kosong).
Hal yang juga menggembirakan, bahwa jamaah putri meningkat drastis dari 3 shaff pada perkembangan hingga Sabtu (4/11/2023), maka pada Senin (6/11/2023) menjadi 5 shaff panjang penuh. Sedangkan pada jamaah laki dari 3 setengah shaff pada hari sebelumnya sekarang menjadi 4 shaff penuh.
Jika dibandingkan antara jumlah peserta didik melaksanakan dan tidak melaksanakan shalat Zhuhur berjamaah di sekolah, maka peserta didik yang tidak melaksanakan shalat berjamaah lebih besar jumlahnya daripada yang shalat Zhuhur berjamaah. Menyikapi kesenjangan yang sangat menonjol tersebut, seluruh unsur pimpinan SMP Negeri 1 Kota Bima mengharapkan dukungan penuh dan kemauan yang tinggi dari para guru pendidikan agama Islam, para wali kelas dan guru piket dan dewan guru untuk turut serta bersama-sama mendukung terlaksananya program tersebut. Wujud dari adanya dukungan itu adalah sama-sama mengarahkan seluruh siswa untuk melaksanakan shalat di masjid, menganjurkan para siswa putri untuk membawa perlengkapan shalat, dan turut bersama-sama melaksanakan shalat Zhuhur berjamaah di masjid. Keikut-sertaan dan keterlibatan langsung seluruh guru dan seluruh wali kelas dalam program tersebut akan menjadi contoh baik bagi seluruh siswa.
Wakil Kepala SMP Negeri 1 Kota Bima Supardan Nasir, S.Pd mengapresiasi semangat pelaksanaan program tersebut khususnya semangat kinerja para pembina keimanan dan ketaqwaan. Ia berharap agar seluruh guru pemegang PAI dan Budi Pekerti lebih bersemangat dan lebih pro-aktif untuk membimbing dan mengarahkan peserta didik melaksanakan shalat zhuhur berjamaah. (humas)