Apa yang Anda Pikirkan Ketika Melihat Model Seperti Ini?

Kota Bima, Spensa.- Lagi, lagi!  Perut kita masih dikocok oleh tingkah peserta didik ketika mengantri centang kehadiran shalat Zhuhur berjamaah di SMP Negeri 1 Kota Bima. Model dan rupa gaya siswa ini bukanlah pelanggaran etika. Mereka sedang menikmati dunia mereka,yaitu dunia anak-anak. Dunia anak-anak adalah bermain. Dunia anak-anak adalah bergembira dan bersenang-senang. Dunia anak-anak adalah kebersamaan dan selalu mau bersama. Dunia anak-anak adalah meniru, mencoba, dan selalu mau mencoba melakukan sesuatu yang baru tentang apa yang mereka dengar dan apa yang mereka lihat. Itulah dunia anak-anak. Apa saja yang dihadirkan kepada mereka, selalu saja mereka selesaikan dengan cara bermain, bersenang-senang sambil bernyanyi, sambil bermain dan selalu menyelesaikan masalah mereka secara bersama-sama. Intinya, mereka tidak ingin sendirian. 

Oleh karena itu, ketika anak-anak melihat semua gurunya bersama-sama dengan mereka, masuk ke dalam dunia mereka, maka guru itu akan menjadi idola bagi mereka. Cara untuk masuk ke dunia mereka adalah apa saja yang diprogramkan oleh sekolah kepada mereka, maka guru harus hadir dalam program itu, yaitu hadir dalam program menurut gaya dunia mereka. Hadir sepenuh hati. Lihatlah model mereka dalam gambar di atas secara reflex, mereka tidak sadar kalau mereka telah menyatu sampai-sampai kepala ketemu kepala hanya untuk sebuah aktifitas yaitu menunggu centang daftar hadir. Kalau dipikir, mestinya bisa saja mereka duduk teratur dan tertib sampai tiba giliran untuk centang nama. Tetapi sekali lagi, gaya tertib seperti itu adalah gaya usia di atas 17 tahun dan gaya kita yang dewasa. Tentu saja gaya dewasa belum waktunya bagi mereka, karena mereka sedang besar dan tumbuh pada dunia anak-anak yaitu dunia bermain, berkerumun, dan kerja bareng, makan bareng, duduk bareng, nonton bareng. Itulah dunia anak-anak. Jangan kita paksakan anak-anak untuk masuk ke dunia kita karena dunia kita adalah dunia dewasa, dunia tertib, dunia yang penuh dengan pertimbangan. Dunia kita belum waktunya bagi mereka. Aktiftas seperti gambar di atas terjadi usai shalat Zhuhur berjamaah, Kamis (2/11/2023) di masjid Nurul Ilmi SMP Negeri 1 Kota Bima. (humas)