Kota Bima, Spensa.- Gaya, model, tingkah peserta didik ketika mengantri pengisian daftar hadir shalat Zhuhur berjamaah bermacam-macam. Hal itu mengingatkan kita di masa lalu, ketika kita berada semasa mereka sekarang. Gaya mereka dalam gambar itu ternyata hampir sama dengan gaya kita masa lalu. Jika tidak mau dikatakan model mereka ini adalah reinkarnasi gaya kita, paling tidak gaya mereka itu merupakan refleksi dari masa bahagia mereka sekarang. Dalam gambar di atas tampak model siswa menunggu giliran untuk centang kehadirannya dalam kegiatan ibadah shalat, Kamis (2/11/2023), model jongkok, tengkurap, menindis dua punggung temannya, bahkan kepala saling bertemu dengan kepala. itulah masa anak-anak, begitu indah dan tentu masa seperti ini tidak akan kembali lagi setelah mereka seusia kita. Mari  kita bahagia bersama mereka, berdamai dengan kesenangan mereka sepanjang tidak melanggar tata tertib, duduk dan berdiri bersama mereka, shalat, rukuk dan sujud bersama mereka, sehingga nanti ketika kita istirahat di rumah dan terputus dengan aktifitas mereka di sekolah ini, ada cerita bahwa “aku pernah bersama dengan mereka, berdiri, rukuk, sujud, dan berdoa bersama mereka. Kemanakah mereka sekarang? Aku dengar ada yang sudah menjadi dokter, menjadi guru, menjadi lurah, bahkan ada yang telah menjadi bidan bersalin.” 

Jika kita jarang dengan murid-murid, selalu menjaga jarak dan menggali jurang pembatas, tentu kita tidak akan pernah diingat dan goresan wajah kita dalam ingatan/memori peserta didik lekas lapuk dan hilang ditelan roda waktu yang terus bergulir. (humas)