Penertiban Disiplin Siswa Mulai dari Pintu Gerbang

Kota Bima, Spensa.-  Banyak jalan untuk menertibkan disiplin siswa. Banyak cara dan strategi untuk membiasakan peserta didik hidup dalam keteraturan dan ketertiban.  SMP Negeri 1 Kota Bima pagi-pagi sebelum peserta didik tiba di sekolah, Kepala sekolah, unsur pimpinan, guru BK,  guru pembina agama, dan beberapa lagi yang lainnya sudah berdiri di pintu gerbang sekolah menunggu dan menyambut kedatangan siswa satu persatu. 

Keberadaan guru dan unsur pimpinan di tempat setiap pagidarijam06.30 – 07.30 menunggu peserta didik hadir dan masuk sekolah. Satu persatu peserta didik diteliti, diamati, mulaidari ujung kaki sampai di ujung kepalanya. Apa yang diperiksa.

Foto : Siswa - siswi SMP Negeri 1 Kota Bima sedang bersalaman dengan guru di saat memasuki gerbang. Selasa (31/10/2023) (doc.humas)

Guru dan unsur pimpinan mengamati sudahkah peserta didik berpakaian rapi, baju dimasukan, memakai ikat pinggang hitam, sepatu, baju seragam berlabel, berkaos kaki, berdasi, rambut dicukur pendek dan rapi? Adakah pakaiannya bersih tidakdicoret-coret? Apakah mereka hadir tepat waktu? Jika ada ditemukan melanggar, mereka langsung disisihkan dari barisan temannya dan dibariskan di sisi bagian dalam untuk menunggu pembinaan dari kepala sekolah atau unsur pimpinan lainnya. 

Di samping mereka dijabat tangannya oleh semua barisan guru dan unsur pimpinan di tempat itu, juga siswa diingatkan agar tetap hadir tepat waktu yaitu tiba di sekolah sebelum jam 07.15 wita.  Karena proses pembelajaran di ruang kelas dimulai jam 07.15 wita. 

Foto : Siswa - siswi SMP Negeri 1 Kota Bima sedang bersalaman dengan guru di saat memasuki gerbang. Selasa (31/10/2023) (doc.humas)

Penertiban disiplin peserta didik dilakukan mulai dari pintu gerbang tersebut, akan berlanjut  dengan  monitoring  dan pengawasan oleh guru piket dan unsur pimpinan sekolah hingga jam 12.15 wita. Setiap kali ditemukan pelanggaran disiplin walaupun sekecil apapun, maka dipastikan untuk ditegur dan dihentikan lalu diajarkan bagaimana yang benarnya. Hal itu dilakukan dimaksudkan agar peserta didik tetap menyadari betapa pentingnya hidup taati peraturan, dan betapa repotnyakalau hidup selalu dalam pelanggaran dan melakukan kesalahan. Anda dapat membayangkan betapa pengendara di jalan raya itu selalu resah dan was-was sepanjang jalan  ketika dirinya menyadari  bahwa kendaraan yang dikendarainya tidak memiliki surat-surat yang lengkap. Apalagi ketika pengendara itu melihat ada PakPolisi berpaju hijau berdiri di depan sana. Itulah repotnya hidup dalam belenggu kesalahan. Guru SMP Negeri 1 Kota Bima terus menerus menanamkan kesadaran peserta didiknya agar selalu berkeinginan untuk hidup dalam ketenangan dan kedamaian yaitu berdamai dengan peraturan dan hati nurani. (humas)