Kreator Bloger Puteri Aisyah Bicara Peran Remaja Tekan Perilaku Bullying
Kota Bima, Spensa.- Wakil Kepala SMP Negeri 1 Kota Bima bidang kehumasan, Arqam Nur Islam mengapresiasi artikel yang ditulis oleh kreator bloger Puteri Aisyah yang diterbitkan oleh Kompasiana (5 Juni 2022 jam 20.02 diperbarui 5 Juni 2022 jam 20.05 1867 5 0). Artikel itu berjudul Peran Remaja untuk Menurunkan Tingkat Bullying yang Terjadi di Lingkungan Sekitar.
Puteri Aisyah memandang bahwa bullying merupakan peristiwa yang marak terjadi akhir-akhir ini, khususnya di kalangan remaja. Ia memberikan batasan tentang bullying dengan mengutip pandangan ahli dalam (Sejiwa, 2008), bahwa bullying adalah tindakan penggunaan kekuasaan untuk menyakiti seseorang atau sekelompok orang baik secara verbal, fisik, maupun psikologis sehingga korban merasa tertekan, trauma, dan tak berdaya (Sejiwa, 2008).
Ia mengkhawatirkan bahwa peristiwa bullying perlu mendapat perhatian serius dari masyarakat karena dampak dari bullying tidak dapat disepelekan. Seseorang yang menjadi korban bullying, baik itu bullying secara verbal maupun secara fisik pasti akan merasakan trauma. Selain itu, mereka akan menarik diri dari pergaulan dan lingkungan masyarakat, tingkat kepercayaan diri menurun, serta banyak hal merugikan lainnya yang dirasakan oleh korban bullying.
Puteri Aisyah dalam artikelnya mengungkap data korban bullying dengan merujuk beberapa sumber terkonfirmasi. Ia menulis bahwa berdasarkan data KPAI terdapat 2.473 laporan kasus bullying baik di pendidikan maupun sosial media dan trennya terus meningkat. Selain itu, WHO melaporkan diJepang bullying pada remaja sebesar 72,5%dan di Amerika 71,2% (Afreoz, 2015). Di Indonesia sendiri sejak tahun 2013 --2019 angka kejadian Bullying terjadipeningkatan sebanyak 70%.
Berdasarkan data yang diperolehnya itu, Puteri Aisyah menyimpulkan bahwa kejadian bullying pada remaja baik di Indonesia maupun di luar negeri rata -rata di atas 70%. Tingginya kasus bullying yang terjadi di Indonesia tentunya perlu mendapat perhatian lebih dan harus segera dicari jalan keluar masalahnya. Seharusnya, remaja sebagai generasi muda dapat menjadi pelopor di masyarakat untuk menurunkan tingkat bullying dan bukan malah menjadi pelaku bullying, tegasnya dalam artikelnya itu. Data yang disampaikan oleh creator bloger di atas merupakan sesuatu yang penting untuk diperhatikan, betapa kasus bullying di kalangan remaja sudah demikian tinggi angka kejadiannya.
Untuk menyelesaikan kasus bullying, Puteri Aisyah menawarkan satu solusi yaitu peran remaja dalam menurunkan tingkat perundungan. Berikut merupakan beberapa peran remaja agar dapat menurunkan tingkat bullying yang terjadi di sekitar mereka :
1. Merangkul dan berteman dengan siapa saja tanpa memandang perbedaan
Ketika remaja berada di lingkungan masyarakat dan lingkungan sekolah, mereka pasti akan menjumpai banyak teman-teman yang memiliki banyak hal yang berbeda baik itu ras, warna kulit, hingga agama. Sebagai remaja, sebaiknya tidak menjadikan perbedaan tersebut sebagai halangan untuk berteman sehingga dapat menghindari terjadinya perilaku bullying.
2. Berani untuk membela korban dan tidak diam saat melihat peristiwa bullying
Kebanyakan remaja takut untuk membela korban bullying dan memilih untuk diam. Padahal, langkah kecil yang dilakukan remaja seperti membela korban dan berani untuk melaporkan saat terjadi tindakan bullying dapat membuat pelaku jera serta menurunkan tingkat bullying.
3. Mengingatkan teman jika mereka mulai melakukan tindakan bullying baik secara verbal maupun fisik
Jangan ragu dan takut untuk mengingatkan jika ada teman yang melakukan tindakan bullying baik itu secara verbal maupun fisik. Saat ini, banyak remaja yang tidak ragu untuk melakukan bullying karena mereka merasa tindakan mereka benar dan teman-teman mereka pun hanya diam dan tidak menegur. Jika menggunakan bahasa yang sopan saat menegur dan memberikan alasan mengapa mereka tidak boleh membully pasti mereka akan menyadari kesalahan mereka.
Puteri Aisyah berharap, jika remaja melakukan tiga hal yang telah disebutkan di atas, mereka dapat membawa perubahan meskipun tidak langsung menurunkan angka kasus pembullyan secara signifikan. Jika remaja sadar dan berani untuk melawan pembullyan yang terjadi di sekitar mereka, maka kasus pembullyan pun pasti akan sedikit demi sedikit berkurang. Sehingga, di masa depan pun Indonesia akan memiliki generasi muda yang tidak hanya memiliki ilmu pengetahuan yang banyak namun memiliki sifat yang baik dan mampu menghargai sesama dengan tidak melakukan tindakan pembullyan. (humas)
Untuk lebih jelasnya,silakan mengunjungi link kompasiana sbb:
Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Peran Remaja untuk Menurunkan Tingkat Bullying yang Terjadi di Lingkungan Sekitar", Klik untuk baca:
https://www.kompasiana.com/puteriaisyah5281/629ca974d263452f032271ca/peran-remaja-untuk-menurunkan-tingkat-bullying-yang-terjadi-di-lingkungan-sekitar, Kreator: Puteri Aisyah