Peserta Didik SMP Negeri 1 Kota Bima Berebutan Mengisi Daftar Hadir Shalat
Kota Bima, Spensa.- Perubahan drastis sikap dan respon peserta didik SMP Negeri 1 Kota Bima terhadap pentingnya program pembentukan karakter ketaatan kepada Allah mulai tampak. Selama ini, kehadiran mereka dalam melaksanakan shalat Zhuhur berjamaah di masjid Nurul Ilmi hanya dikontrol oleh Ketua Kelasnya dengan cara anggotanya yang hadir cukup dicentang nama-namanya, tanpa sepengetahuan anggotanya.
Hari ini, Senin (30/10/2023), tampak para siswa yang hadir dalam kegiatan shalat tersebut berebutan mengisi daftar hadir yang diedarkan oleh masing-masing guru BK dan unsur pimpinan sekolah. Mereka rela menunggu bagian untuk membubuhkan tanda tangan dalam daftar hadir yang sudah dijilid per kelas itu. Setelah selesai diisi, daftar hadir itu diserahkan kembali kepada petugas bimbingan dan konseling untuk digunakan hari-hari berikutnya dalam kegiatan yang sama.
Foto : Siswa - siswi SMP Negeri 1 Kota Bima sedang mengisi daftar hadir shalat zhuhur, senin (30/10/2023) (doc.humas)
Kepala SMP Negeri 1Kota Bima, Jufri,S.Pd mengharapkan dengan adanya format pengendalian perilaku peserta didik dalam ketaatannya beribadah sekaligus memberikan apresiasi kepada yang shalat dan yang tidak shalat, dapat mengubah cara pandang peserta didik dan pihak orangtua terhadap program pembentukan karakter beribadah kepada Allah swt.
Foto : Siswi SMP Negeri 1 Kota Bima sedang mengisi daftar hadir shalat zhuhur, senin (30/10/2023) (doc.humas)
Peserta didik yang masih enggandan menghindar untuk melaksanakan shalat Zhuhur berjamaah di sekolah tetap dibiarkan untuk pulang dan pintu gerbang terbuka untuk mereka. Kebijakan itu terpaksa dilaksanakan, mengingat ketika pintu gerbang dikunci, kemudian seluruh guru berkompeten dengan kegiatan imtaq itu turun mengarahkan peserta didik untuk menuju ke Masjid, namun banyak kejadian aneh yang ditemukan terutama banyak peserta didik yang menghindar dan rela pulang dengan cara melompati tembok pagar sekolah.
Untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan terutama cidera sampai kecelakaan tak terduga, maka pihak sekolah mengambil langkah untuk membiarkan peserta didik pulang bagi yang tidak mau melaksanakan shalat berjamaah di sekolah dan pintu gerbang dibuka selebar-lebarnya untuk mereka. (humas)