Upacara Adat Hanta U’a Pua Kesultanan Bima SMPN 1 Kota Bima Diundang Pentaskan Tarian Kolosal

Foto : Penari Klosal Dani Dana dari SMPN 1 Kota Bima pada puncak acara Hanta U'a Pua di Istana Kesultanan Bima, Minggu (29/10/2023). (doc. humas)

Kota Bima, Spensa.- SMP Negeri 1 Kota Bima diundang untuk mementaskan Tari Kolosal ‘Dani Dana Kreasi’ dalam memeriahkan Puncak Acara Sakral ‘Upacara Hanta U’a Pua’ di Lapangan Istana Kesultanan Bima, Minggu (29/10/2023). Untuk memeriahkan acara sakral itu, SMP Negeri 1 Kota Bima diminta untuk menurunkan para penarinya sebanyak 35 orang penari putri yang telah terlatih dan memiliki jam terbang mementaskan tarian di berbagai moment besar di Kota dan Kabupaten Bima. 

Merespon undangan dan harapan dari Kesultanan Bima, Kepala SMP Negeri 1 Kota Bima Jufri, S.Pd meminta kesediaan Pembina Seni sekolah yang dipimpinnya, Ade Aryani, S.Pd untuk memilih 35 orang penari putri dan melatih para penarinya di Istana Kesultanan Bima setiap sore hari. Ade Aryani, S.Pd melatih 35 penarinya selama satu pekan setiap sore hari di halaman Istana Kesultanan Bima. Al-hasil, mereka telah tampil dengan terampil mendemonstrasikan olah gerak Tari Kolosal “Dani Dana” pada saat acara Puncak Upacara Hanta U’a Pua, Minggu (29/10/2023). 


Foto : Penari Klosal Dani Dana dari SMPN 1 Kota Bima pada puncak acara Hanta U'a Pua di Istana Kesultanan Bima, Minggu (29/10/2023). (doc. humas)

Mengenang kembali Upacara Adat Hanta U’a Pua, tentu Anda bertanya, apa sesungguhnya ‘Hanta U’a Pua itu?  Upacara Hanta U’a Pua sangat terkait erat dengan sejarah masuknya Islam di Bima. Sesuai dengan sejarahnya, bahwa Islam di Bima masuk melalui para mubaligh, ulama besar yang berasal dari Tanah Melayu, Sumatera. Mereka bermukim di Kelurahan Melayu (sekarang) dan saat ini memiliki keturunan di kelurahan tersebut. Para mubaligh dan ulama besar itu kemudian wafat di Bima yang kuburannya sekarang dapat disaksikan di Makam Tolo Bali (tolo bali artinya sawah yang diberikan kemudian kembalikan). 

Upacara Hanta U’a Pua yang merupakan acara besar Istana Kesultanan Bima sekaligus telah menjadi pesta rakyat Bima itu dilaksanakan sejak tanggal 26-29 Oktober 2023. Upacara Hanta U’a Pua yang puncaknya dilaksanakan Minggu (29/10/2023) mulai jam 06.00 wita, sesungguhnya telah melewati beberapa tahapan yang dilaksanakan oleh Majelis Adat Dana Mbojo.Sebelum dilaksanakan upacara ‘Hanta U’a ua’ ini, telah dilaksanakan serangkaian prosesi yang harus di lalui diantaranya melaksanakan kegiatan ‘Mbolo Ro Dampa’ (musyawarah untuk mencapai mufakat-red) guna mempersiapkan acara. Kemudian Majelis Adat melaksanakan ‘Ziki Molu’ yaitu zikir dan doa serta lantunan barzanji yang dilaksanakan pada malam sebelum ‘Hanta U’a Pua.’ 

Yang hadir dalam Ziki Molu ini adalah anggota majelis Adat, peserta yang diundang dan tamu dengan melakukan “Doho Sara”. Dalam acara inilah dilaksanakan pembacaan barzanji dan membagi-bagikan daun pandan yang telah dipotong kecil-kecil yang telah dicampur dengan kembang berbagai rupa dan wangi-wangian kepada seluruh anggota Majelis Adat, dan  peserta zikir dan tamu.Sebelum pelaksanaan Hanta U’a Pua, acara diawali pada pukul 06.00 yang ditandai dengan membunyikan tambur La Macan dan gendang selama 15 menit di ‘Lare-Lare’ atau pintu masuk istana Bima. Bunyi tambur dan gendangtersebut sebagai tanda akan diselenggarakan upacara Hanta U’a Pua di istana Bima agar masyarakat dari segala penjuru kota dan desa datang menyaksikan acara tersebut.

Upacara adat Hanta U'a Pua dilaksanakan didahului dengan iring-iringan Uma Lige yang diusung oleh 44 orang pria sebagai simbol melambangkan keberadaan ‘Dari’ Mbojo, yakni kelompok asli Dou Dana Mbojo yang terbagi menurut 44 jenis keahlian di dalam istana Bima. Uma Lige di usung dan pikul secara bergantian yang dimulai dari Kampung Melayu 44 orang, Kampung Sarae 44 orang, dan Kampung Paruga sebanyak 44 orang. Sehingga total pemikulnya sebanyak 132. Di atas Uma lige atau Mahligai berdiri 4 orang penari Lenggo Putri Istana dan 4 Penari Lenggo Mone dari Melayu serta penghulu Melayu yang membawa Al-Quran untuk diserahkan kepada Sultan sebagai peringatan pengislaman di Bima yang dibawa oleh para mubaligh Melayu. Selain itu terdapat  99 “Dolu Bareka” atau bunga telur untuk dibagikan kepada Sultan dan kerabat istana.


Foto : Penari Klosal Dani Dana dari SMPN 1 Kota Bima pada puncak acara Hanta U'a Pua di Istana Kesultanan Bima, Minggu (29/10/2023). (doc. humas)

Selama dalam pengusungan Uma Lige dilaksanakan atraksi seni yang dilakukan oleh para seniman dan pendekar dari berbagai desa. Sedangkan di depan rombongan pengusung Uma Lige terdapat pasukan Istana yaitu “Pasukan Jara Wera”  sebagai pembuka jalan,  kemudian diikuti pasukan Jara Sara’u, dan barisan berikutnya adalah anggota Laskar Suba Na’e dan Penari Sere. 

Setibanya di Istana,  Penghulu Melayu menyerahkan U’a Pua dan Al-Qur’an (Karo’a) kepada Sultan Bima dengan tujuan bahwa penyerahan Al-Qur’an ini adalah untuk mengingatkan pemerintah dan masyarakat bahwa Al-Qur’an merupakan sumber hukum dan pandangan, pedoman tatanan pemerintahan yang harus dilaksanakan oleh seluruh lapisan masyarakat, serta mengajak para pemimpin dan masyarakat agar tetap dan terus membaca Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Selanjutnya Sultan dan Penghulu Melayu duduk berdampingan dan menyaksikan  atraksi seni tarian Istana yaitu Tari Lenggo U’a Pua, Tari Lenggo Siwe, Tari Karaengnta, Tari Katubu, Tari Toja, Tari Lengsara, dan Tari Mpa’a Sampari. Tarian klasik Istana Bima tersebut merupakan tarian yang sangat sakral. Biasanya tarian ini hanya dipentaskan di Istana untukmenerima tamu dan upacara besar di Istana. Di akhir Upacara Hanta U’a Pua itu,  maka dibagikanlah Dolu Bareka (bunga telur yang diberkahi) kepada rakyat yang hadir.  (humas)

 

HANTA U’A PUA

U’a Pua dalam bahasa melayu disebut Sirih Puan yang melambangkan kesejahteraan dan keterbukaan kepada tamu adalah satu rumpun tangkai bunga telur (Dolu Bareka) berjumlah 99 buah (sesuai Asmaul Husnah) yang terbuat dari telur ayam rebus dan dibungkus dengan kertas minyak beraneka warna, tangkainya terbuat dari bambu yang ditancapkan dalam satu wadah segi empat bersamaa dengan daun sirih dan pinang ditengah-tengah rumpun bunga telur tersebut di letakkan Kitab Suci Al-Qur’an. U’a Pua di tempatkan di tengah Uma Lige atau Rumah Mahligai.

Uma Lige atau Rumah Mahligai merupakan rumah yang berbentuk segi empat berukuran 4 x 4 meter dimana ke empat sisinya terbuka, memiliki nilai filosofi digambarkan sebagai suatu kerajaan atau kesultanan dimana atap Uma Lige yang mempunyai urutan paling atas sebagai Pemerintahan, di tengah-tengah ada Kitab suci Al-Qur’an sebagai sumber hukum dan konsep tatanan kepemerintahan kemudian Ulama sebagai transformasi dan peyampai nilai AL-Qur’an pada masyarakat. 

Upacara Hanta U’a Pua dilaksanakan pertama kali pada 15 Rabiulawal 1070 atau hari Senin 1 Oktober 1659 pada masa pemerintahan Sultan Abdul Khair Sirajuddin Sultan Bima ke-2 setelah Islam masuk di tanah Bima. Upacara adat ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Maulud Nabi besar Muhammad SAW, dan juga sekaligus untuk memperingati masuknya Islam di Kesultanan Bima yang di bawa oleh para Mubaligh yang berasal dari Melayu, serta untuk menghormati jasa Ulama Melayu yang telah menyebarkan Islam di tanah Bima.

Nilai-nilai yang terkandung dalam Hanta Ua Pua ini diantaranya, Nilai Sosial menjadi ajang silaturahmi dan gotong royong antara pihak istana dan masyarakat. Nilai Spiritual yaitu Syiar Islam di Bima, menumbuhkan dan menambah rasa cinta kepada Rasulullah Muhammad SAW sebagai Hawo Ra Ninu (orang yang dimuliakan) dan penghormatan pada para ulama dan keluarganya. 

Nilai Pendidikan terutama pendidikan agama sebagai pondasi karakter dan ahlak yang baik dimana Nabi Muhammad SAW sebagai Role Model. Selanjutnya, Nilai Ekonomi menjadi event wisata yang mampu menarik wisatawan lokal dan wisatawan mancanegara yang akan memberikan multy player efect bagi peningkatan ekonomi masyarakat.

Hj. Ferra Amelia, SE.,MM 

Majelis Adat Sara’ Dana Mbojo

Website Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Kota Bima

Jam pelayanan di Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Kota Bima yaitu pada pukul 08.00 - 16.00 WITA, dengan istirahat pukul 12.00-13.00 WITA. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Jln. Gajah Mada No. 90 Penatoi Kota Bima Telp. - Email : kominfobimakota@gmail.com