Kepsek: Guru BK Sudah Bekerja, Sekarang Giliran Guru yang Kontrol
Kota Bima, Spensa.- Mengapresiasi masih banyaknya siswa yang enggan untuk melaksanakan shalat Zuhur berjamaah di Masjid Nurul Ilmi SMP Negeri 1 Kota Bima, Kepala sekolahnya,Jufri, S.Pd mengatakan bahwa guru BK dan jajarannya sudah bekerja dan terus bekerja untuk mensosialisasikan keputusan unsur pimpinan sekolah terkait dengan syarat penetapan nilai rapor harus memperhatikan kehadirannya dalam shalat fardhu baik di rumah maupun shalat zhuhur berjamaah di sekolah. Sekarang, giliran semua guru mata pelajaran yang kontrol. Cara mengontrolnya, setiap guru harus memiliki buku kontrol shalat siswanya, paling tidak menggunakan daftar kehadiran shalat setiap hari.
Menyikapi pentingnya guru mata pelajaran ikut mengontrol ketaatan beribadah shalat setiap siswanya, guru Mapel Pendidikan Agama Islam, Muhammad Said, S.Pd.I mengaku telah membuat buku kontrol tersebut.”Saya sudah membuat sebanyak siswa yang saya ajar. Jadi, setiap siswa harus membuktikan bahwa dia shalat. Kalau shalatnya di rumah, wajib ditanda tangan oleh ibu dan bapaknya. Kalau dia shalat di masjid wajib ada tanda tangan imam shalat yang memimpin shalat saat itu. Dan kalau dia shalat Zhuhur di sekolah, wajib ada tanda tangan imam shalat Zhuhur di hari itu. Buku itu menjadi bukti bagi siswa bahwa dia shalat,” ujarnya.
Guru Agama Islam, Sri Haryani, S.Ag kepada humas, Kamis (26/10/2023) bahwa dirinya mengaku telah membuat daftar hadir siswa yang melaksanaka shalat zuhur berjamaah di sekolah. “Saya sudah punya dan aktif dicentang yang shalat,” ujarnya.Pantauan humas di setiap rombel, memang setiap ketua kelas telah memegang daftar hadir ibadah shalat Zuhur berjamaah di masjid sekolah. Presensi itu sudah berjalan sejak sepuluh hari yang lalu, bahkan beberapa guru mata pelajaran umum seperti Bahasa Indonesia sudah menerima rekapitulasi presens shalat Zuhur berjamaah dalam bentuk format yang diketik. (humas)