SMP Negeri 1 Kota Bima Membangun Konsultasi Kemitraan Orangtua Siswa dengan Guru BK

Kota Bima, Spensa.- Tanggung jawab pendidikan bukan hanya diletakkan di atas pundak guru dan pemerintah, melainkan juga harus diemban sepenuh hati oleh pihak orangtua siswa dan masyarakat. Itulah kemitraan dan kolaborasi sehat antara pihak sekolah dengan orangtua siswa dalam menyelesaikan masalah pendidikan generasi bangsa. Fungsi dan peranan guru bimbingan konseling bukan hanya untuk mengatasi murid yang mengalami kesulitan belajar, melainkan juga berperan untuk menjembatani siswa dalam mengatasi masalah-masalah dengan keluarganya, peminatan dan bakat pendidikan lanjutannya, serta hal-hal lain seperti menyangkut dengan perkembangan dan kesehatan mental yang dialaminya. 

Guru BK merupakan dokter yang menangani masalah mentalitas di sekolah. Tentu saja dalam menyelesaikan tugas-tugas beratnya sangatlah diperlukan dukungan moral dan dukungan finansial  serta dukungan sarana dan prasarana pendukung  yang berstandar memadai sehingga mereka dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik dan maksimal.Pantauan humas SMP Negeri 1 Kota Bima, Sabtu (21/10/2023), kreuw BK aktif menerima dua jenis kliennya yaitu melayani klien karena pelanggaran disiplin tata tertib sekolah, dan klien yang datang dengan suka rela untuk berkonsultasi dalam hal peminatan di sekolah menengah lanjutan atas. 


Foto : Guru BK sedang melakukan pembinaan terhadap siswa di dampingi oleh wali murid. 21/10/2023 (doc.humas)

Siswa yang melakukan pelanggaran disiplin,dipanggil pihak orangtuanya untuk konfirmasi dan konsultatif dengan pihak sekolah guna menggali informasi penting  tentang anaknya dan untuk mengetahui sebab-sebab anaknya gemar melakukan pelanggaran disiplin di sekolah. Konsultatif dan konfirmatif itu dimaksudkan untuk membangun kemitraan baik dan sehat antara pihak sekolah dengan pihak orangtua yang bertanggung jawab terhadap sang anak. Kemitraan baik dan sehat hanya bisa dibangun jika kedua belah pihak mampu membuka informasi dalam mode komunikasi terbuka tentang masalah anak baik kebiasaan anak di rumah dan kebiasaan anak setelah berada di sekolah.Keterbukaan informasi antara pihak sekolah dengan orangtua dianggap penting di samping untuk menemukan akar masalah yang menjadi penyebab sang anak mengalami masalah, juga untuk menemukan solusi dan strategi yang tepat dalam memecahkan masalah yang dihadapi sang anak. (humas)