Kepala SMP Negeri 1 Kota Bima Ingatkan Guru PAI Jadikan Shalat Barometer Akhlak Siswa

Kota Bima, Spensa.- Kepala SMP Negeri 1 Kota Bima, mengingatkan semua guru terutama guru pengampu mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan PKn agar memantau dan mengontrol ibadah shalat setiap murid yang diajarnya dalam kelas. Bagi siswa yang tidak melaksanakan shalat zhuhur berjamaah, agar dibina dan diingatkan bahwa shalat adalah barometer  untuk penetapan nilai rapor mata pelajaran Agama Islam dan PKn. 

Khusus untuk mengukur dan menentukan akumulasi nilai siswa dalam mata pelajaran PAI, ketaatan beribadah terutama shalat harus menjadi barometer bagi guru. Setiap guru PAI harus mengontrol siswanya dalam melaksanakan shalat 5 waktu baik shalat dhuhur berjamaah di sekolah, maupun shalat fardhu lainnya di rumah. Hal itu dikatakan Kepala SMP Negeri 1 Kota Bima, Jufri, S.Pd, dalam amanatnya pada kegiatan Imtaq Jumat, (13/10/2023) di Masjid Nurul Ilmi SMP Negeri 1 Kota Bima. 

Dikatakannya, setiap guru wajib mengontrol  shalat fardhu siswanya baik di sekolah,di rumah dengan menggunakan kartu kontrol. “Guru PAI harus edarkan kartu kontrol shalat fardhu 5 waktu yang ditanda tangan oleh imam masjid, orangtua, dan gurunya. Setiap hari kartu itu dibawa ke sekolah untuk diperiksa dan dievaluasi oleh guru PAI masing-masing,” papar Jufri, S.Pd.Kepala sekolah menegaskan kepada semua guru PAI bahwa shalat harus menjadi standar nilai rapor mata pelajaran Agama Islam. Hal itu dilakukannya, menyikapi evoria remaja di sekolah itu masih harus dihalau dan dikendalikan dari berbagai penjuru untuk menuju ke masjid sekolah setiap kali memasuki waktu shalat Dhuhur. 

Ia berharap, pihak orangtua dan wali siswa agar tidak hanya menyerahkan kepada pihak sekolah untuk membentuk karakter kepribadian dan ketaatan beribadah seorang anak, melainkan pihak orangtua juga wajib untuk ikut serta dan melanjutkan pendidikan yang dilakukan oleh sekolah ketika anak-anak itu sudah berada kembali di tengah-tengah lingkungan keluarganya. Hal itu perlu dilakukan dan direspon positif oleh pihak orangtua, agar proses pendidikan yang telah dibentuk dan dilaksanakan oleh sekolah terhadap sang anak tidak terputus dan tidak rusak oleh pengaruh lingkungan pergaulan mereka di masyarakat. Kepala sekolah juga mewanti-wanti seluruh siswa di sekolah itu agar senantiasa taat melaksanakan shalat, karena rata-rata anak yang taat melaksanakan shalat pasti cerdas, berhasil menjadi anak yang sukses dan dimudahkan semua urusan masa depannya. (humas)