Sekretaris Dinas Dikpora Buka Resmi IHT Pelaksanaan P5 SMP Negeri 1 Kota Bima

Kota Bima, Spensa.- Sekretaris Dinas Dikpora Kota Bima Drs. Mukhlis membuka dengan resmi pelaksanaan kegiatan In House Training (IHT) Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila lingkup SMP Negeri 1 Kota Bima, Sabtu (14/10/2023) siang. Kegiatan yang dilaksanakan di saat suhu udara mencapai 37 derajad celcius itu berjalan tertib. IHT yang melibatkan 109 guru dan pegawai lingkup SMP Negeri 1 Kota Bima dimulai tepat jam 13.00-17.30 Wita. 

Mengawali kegiatan itu, Kepala SMP Negeri 1 Kota Bima Jufri, S.Pd melaporkan jumlah guru dan pegawai termasuk adanya 5 orang guru dari MTsN Kota Bima pindah masuk yaitu dari mata pelajaran IPA, Matematika, dan Bahasa dan Sastra Indonesia.  Dalam kesempatan itu, Jufri, S.Pd juga memaparkan bahwa sekolah yang dipimpinnya telah membangun sebuah komunitas belajar yang dikelola oleh guru Penggerak dan guru  yang telah memiliki sertifikat aksi nyata PMM dan IKM. Komunitas belajar itu menggunakan branding “KITAB RELIGIUS” yang merupakan akronim dari kolaborasi, indah, tertib, asyik, berprestasi dan religius. Ia berharap dengan adanya kegiatan IHT tersebut, guru dan pegawai dapat memperoleh pengalaman pelatihan mandiri dan wawasan yang luas tentang Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) dan memiliki kemampuan kompetensi  dan kinerja yang lebih baik melalui pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar (PMM).

Foto : Guru SMP Negeri 1 Kota Bima Mengikuti Kegiatan IHT (In House Training) 14/10/2023 (doc.humas)

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Dinas Dikpora Kota Bima Drs. Mukhlis mengapresiasi perbandingan gender peserta IHT. Ia tidak kaget ketika melihat jumlah ASN perempuan lebih banyak dibandingkan dengan ASN laki-laki di SMP Negeri 1 Kota Bima. Dijelaskannya, bahwa keadaan seperti itu banyak ditemukannya di berbagai pertemuan bahwa dalam dekade terakhir ini hingga akhir zaman nanti, jumlah perempuan lebih banyak dibandingkan dengan jumlah laki-laki. 

Terkait dengan pelaksanaan kegiatan IHT P5, Drs. Mukhlis menegaskan bahwa tujuan dari adanya pelatihan itu tidak lain adalah untuk meningkatkan sumber daya manusia khususnya sumber daya guru dan tenaga kependidikan di sekolah itu. Dikatakannya, dengan adanya kegiatan IHT, diharapkan peserta dapat  memiliki kemampuan, wawasan, ilmupengetahuan dan keterampilan untuk meningkatkan peran, tugas dan fungsinya baik sebagai guru maupun sebagai pengelola administrasi. 

Dijelaskannya, pelatihan-pelatihan seperti IHT juga dimaksudkan untuk mempersiapkan sumber daya manusia pendidikan dan tenaga kependidikan menjadi pemimpin hebat di masa mendatang.Kegiatan IHT di samping untuk mencetak sumber daya manusia dan untuk meningkatkan kemampuan guru, juga sebagai wadah untuk menjalin persaudaraan,persatuan dan kesatuan, serta untuk mencairkan segala kebekuan komunikasi yang mungkin terjadi dalam berinteraksi di tempat tugas. 

Oleh karena itu, lanjutnya, jika ada masalah mis komunikasi atau hal-hal yang kurang berkenan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, sebaiknya ditepis atau dicairkan agar saluran komunikasi antar ASN tidak terlalu lama mengalami kebuntuan. 

Dengan adanya rasa persaudaraan yang kuat, maka sebuah organisasi pendidikan atau lembaga pendidikan besar seperti SMP Negeri 1 Kota Bima akan tetap terjaga dan terpeliharan solidaritas, persatuan dan hubungn persaudaraannya. Dengan sendirinya apapun tujuan organisasi tersebut selalu tercapai sesuai dengan target dan cita-cita bersama. 

Ia tidak menepis kalau dalam kehidupan dan interaksi beroganisasi selalu terjadi persaingan. Namun persaingan itu tidaklah mesti menjadi halangan untuk memajukan organisasi. 

“Persaingan tetap pasti ada dalam organisasi apapun, tetapi persaingan tidak boleh mematikan organisasi. Agar organisasi tetap selamat, maka meletakkan kepentingan pribadi tidak boleh melampaui kepentingan organisasi,” ujarnya. 

Ia berharap agar dalam kegiatan IHT tersebut  guru dan pegawai dapat lebih maju, kinerjanya lebih baik dan lebih bagus dan menjadikan SMPNegeri 1 Kota Bima sekolah yang lebih hebat lagi. (humas)