Mempererat Tali Kasih dan Kepedulian: Kolaborasi Guru bk, Wali Kelas, Siswa, dan Orang Tua SMPN 1 Kota Bima dalam Kunjungan Belasungkawa
Kota Bima – Lingkungan sekolah tidak hanya menjadi tempat transfer ilmu pengetahuan, tetapi juga wadah untuk menumbuhkan rasa kekeluargaan dan kepedulian sosial. Hal inilah yang ditunjukkan secara nyata oleh keluarga besar SMPN 1 Kota Bima melalui kegiatan kunjungan belasungkawa kepada salah satu keluarga siswa yang baru saja kehilangan orang tua mereka.
Kegiatan yang melibatkan kolaborasi antara Guru Bimbingan Konseling (BK), Wali Kelas, perwakilan siswa, dan orang tua siswa ini adalah manifestasi konkret dari nilai-nilai kekeluargaan yang dijunjung tinggi di sekolah tersebut. Kunjungan ini bertujuan untuk memberikan dukungan moral, menguatkan, dan menyampaikan ucapan belasungkawa secara langsung.
Kolaborasi Tiga Pilar Pendidikan
Dari dokumentasi terlihat jelas suasana hangat dan penuh empati selama kunjungan berlangsung. Para guru, yang didominasi oleh perempuan mengenakan pakaian formal dan hijab, duduk bersama dengan keluarga yang berduka di teras rumah.
* Rasa Kekeluargaan: Seorang guru berkacamata dan berhijab cokelat muda terlihat menyerahkan sebuah dokumen—kemungkinan surat ucapan duka atau bantuan—kepada ibu dari siswa yang berduka. Kehadiran seorang anak kecil di sebelah ibu tersebut menambah gambaran kehangatan dan dukungan yang diberikan.
* Dukungan Penuh: Kehadiran Guru BK dan Wali Kelas merupakan bukti bahwa pihak sekolah tidak hanya peduli pada prestasi akademik siswa, tetapi juga pada kondisi psikologis dan kesejahteraan keluarga mereka. Ini sejalan dengan peran Guru BK dalam memberikan pendampingan emosional.
* Kepedulian Siswa: Beberapa siswi SMPN 1 Kota Bima turut hadir, menunjukkan bahwa rasa empati dan solidaritas telah tertanam kuat di kalangan peserta didik.
Wujud Nyata Sinergi Sekolah dan Orang Tua
Kepala SMPN 1 Kota Bima, dalam pernyataannya (terkait kegiatan ini), menekankan pentingnya sinergi antara sekolah dan orang tua. “Kepergian orang tua adalah momen sulit. Dengan adanya kunjungan bersama ini, kami ingin memastikan bahwa siswa kami merasa didukung penuh. Kami adalah satu keluarga besar, dan kesedihan mereka adalah kesedihan kita bersama,” ujarnya.
Kegiatan ini bukan hanya sekadar formalitas, tetapi menjadi pengingat bagi seluruh warga SMPN 1 Kota Bima bahwa rasa peduli dan kekeluargaan adalah pondasi utama dalam menciptakan lingkungan belajar yang suportif dan berempati.
Kunjungan belasungkawa ini membuktikan bahwa di tengah kesibukan akademik, SMPN 1 Kota Bima sukses menjalin keakraban yang erat di antara semua pihak: guru, wali kelas, siswa, dan orang tua, menjadikannya contoh nyata dari sekolah yang mengedepankan pendidikan karakter dan sosial.
(Raodatul Jannah)