Menggali Budaya Lokal: Implementasi Etnomatematika Uma Lengge dan Tenun Bima untuk Mewujudkan Deep Learning Materi Geometri

Pembelajaran matematika seringkali dianggap abstrak dan terpisah dari kehidupan nyata siswa. Namun, melalui pendekatan Etnomatematika, pemahaman mendalam (Deep Learning) dan kontekstual dapat diwujudkan dengan memanfaatkan kekayaan budaya lokal. Di Bima, Nusa Tenggara Barat, warisan budaya seperti Uma Lengge (lumbung padi tradisional) dan motif tenunan khas Bima menawarkan sumber belajar Geometri yang sangat otentik dan bermakna bagi siswa SMP Kelas 8.

Etnomatematika dalam pembelajaran mendalam adalah pendekatan yang mengintegrasikan konsep matematika dengan praktik, kearifan, dan budaya lokal untuk membuat pembelajaran lebih bermakna dan relevan bagi siswa. Metode ini memanfaatkan unsur budaya untuk menjelaskan konsep matematika yang abstrak, sehingga meningkatkan pemahaman siswa, minat belajar, dan memperkuat nilai budaya.Dengan etnomatematika, siswa tidak lagi hanya mempelajari rumus di papan tulis. Mereka diajak untuk mengeksplorasi, mengukur, dan menganalisis unsur-unsur matematika yang telah ada dalam budaya mereka sendiri, membuat pelajaran menjadi relevan dan bermakna (kontekstual).

uma Lengge  adalah media pembelajaran Geometri yang sangat kaya, terutama untuk materi Geometri di Kelas 8 SMP. Bentuk fisiknya yang unik mengandung berbagai konsep Geometri. Selain Uma Lengge, Motif Kain Tenun Khas Bima adalah sumber Etnomatematika yang fokus pada materi Bangun Datar dan Transformasi Geometri. Pola-pola indah pada tenunan tradisional seperti Kain Tembe Nggoli atau motif Aruna merupakan kumpulan bangun datar yang berulang dan simetris.

Penerapan metode pembelajaran ini tidak hanya meningkatkan hasil belajar matematika, tetapi juga memberikan manfaat multidimensi.Peningkatan Literasi Budaya: Siswa belajar menghargai dan memahami warisan leluhur Bima (Uma Lengge dan Tenun) secara lebih mendalam.Pengembangan Keterampilan Berpikir Kritis:Siswa beralih dari sekadar menghitung menjadi menganalisis, menginterpretasi, dan memecahkan masalah nyata yang ada dalam konteks budaya mereka.Relevansi Pembelajaran: Matematika menjadi alat yang relevan untuk menjelaskan fenomena di sekitar mereka, sehingga mewujudkan pembelajaran yang benar-benar mendalam (deep learning).

Dengan Uma Lengge sebagai model bangun ruang dan motif tenunan sebagai contoh bangun datar, pembelajaran Geometri di Kelas 8 SMP Bima akan bertransformasi dari hafalan rumus menjadi pengalaman eksplorasi budaya yang sangat kuat dan bermakna.

(kus)