Mendengarkan dengan Seksama: Kunci Agar Ilmu Melekat di Otak
Dalam kegiatan belajar, sebagian siswa lebih memilih membaca buku daripada memperhatikan penjelasan guru. Padahal, berbagai penelitian menunjukkan bahwa mendengarkan dengan seksama (active listening) justru dapat membuat ilmu lebih lama bertahan di otak dibanding hanya membaca pasif.
Mengapa Mendengarkan Lebih Efektif?
Menurut teori kognitif tentang perhatian dan memori, informasi hanya bisa disimpan dalam memori jangka panjang jika mendapat fokus dan perhatian penuh. Saat siswa benar-benar mendengarkan guru, mereka bukan sekadar mendengar suara, tetapi memproses makna, menghubungkannya dengan pengetahuan sebelumnya, dan menanamkannya dalam pikiran.
Peran Guru dalam Mendorong Siswa Mendengarkan Aktif
Guru dapat melatih kebiasaan mendengar aktif melalui langkah-langkah sederhana:
- Mulai pelajaran dengan menyiapkan fokus dan suasana tenang.
- Gunakan penjelasan yang disertai contoh konkret atau cerita menarik.
- Tanyakan ulang poin penting agar siswa ikut berpikir dan terlibat.
- Ajak siswa merangkum atau mengulang kembali dengan kata-kata mereka sendiri.
Kesimpulan
Membaca buku penting, tetapi mendengarkan guru dengan sepenuh perhatian akan memperkuat daya simpan pengetahuan di dalam otak. Guru tidak hanya mengajar lewat kata, tetapi juga menanamkan makna melalui interaksi.
“Ketika siswa mendengarkan dengan hati, bukan hanya telinga, ilmu akan menetap di pikiran dan membentuk karakter.”
(Nurasiatun)