Siswa Kelas IX-4 SMPN 1 Kota Bima Taklukkan Passive Voice: Belajar Aktif untuk Kalimat Pasif
                                            Kota Bima, 4 November 2025- Suasana belajar yang interaktif dan bersemangat mewarnai kegiatan pembelajaran Bahasa Inggris di kelas IX-4 SMP Negeri 1 Kota Bima pada hari ini. Fokus utama materi yang dibahas adalah Passive Voice (Kalimat Pasif), sebuah topik fundamental dalam tata bahasa Inggris yang sering dianggap menantang.
Mengidentifikasi Fungsi Sosial Passive Voice
Pembelajaran dimulai dengan diskusi mengenai fungsi sosial passive voice. Para siswa didorong untuk memahami mengapa penutur bahasa Inggris memilih menggunakan kalimat pasif. "Kami belajar bahwa passive voice sering dipakai ketika pelaku tindakan kurang penting atau tidak diketahui, atau saat kita ingin menekankan pada objek atau hasil tindakan," jelas salah seorang siswa, Citra. Guru mata pelajaran sekaligus sebagai penulis berita, Ibu Nurlani, S. Pd, menggunakan contoh-contoh relevan terkait untuk menunjukkan konteks penggunaan yang autentik.
Membongkar Pola dan Struktur Kalimat
Setelah memahami tujuannya, siswa diajak menjelaskan dan menganalisis pola pembentukan passive voice. Mereka mencatat bahwa kunci utamanya adalah penggunaan "to be" (disesuaikan dengan tense) dan "verb 3" (Past Participle). Diagram dan rumus sederhana digunakan agar pola ini mudah diingat dan diterapkan dalam berbagai enses, mulai dari Simple Present hingga Present Perfect.
Contoh Pola yang dipelajari:
Active: S + V1 + O
Passive: O + to be (sesuai tense) + V3 (+ by S)
Latihan Mengubah Active ke Passive
Sesi inti pembelajaran melibatkan latihan mengubah kalimat dari Active Voice ke Passive Voice dan sebaliknya. Siswa kelas IX-4 mengerjakan tugas di buku latihan. Mereka berlomba-lomba mengubah kalimat dengan cepat dan tepat. Aktivitas ini tidak hanya mengasah pemahaman teoretis tetapi juga keterampilan praktis mereka.
"Awalnya agak bingung, tapi setelah tahu polanya dan sering latihan, ternyata lumayan mudah! Kami jadi tahu cara membuat kalimat pasif di konteks yang benar," ujar Fatur, yang berhasil menyelesaikan tantangan time limit tercepat.
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi kebahasaan siswa IX-4, membekali mereka dengan kemampuan untuk berkomunikasi dalam bahasa Inggris secara lebih fleksibel dan kontekstual.
(Lani)