Menghela Napas dalam Hening IMTAQ SMPN 1 KOTA BIMA.
Menciptakan suasaan Spiritual di Sekolah
Di tengah hiruk pikuk aktivitas sekolah, di antara deru langkah dan tawa riang siswa, terdapat sebuah momen istimewa yang menjadi penyejuk jiwa: kegiatan IMTAQ (Iman dan Takwa). Lebih dari sekadar rutinitas keagamaan, IMTAQ, terutama yang dilaksanakan dengan khidmat, mampu menciptakan sebuah oase spiritual di lingkungan pendidikan.
Suasana hening saat IMTAQ, rutin yang dilaksanakan di pagiJumat, bukanlah keheningan yang kosong. Justru, ia adalah keheningan yang sarat makna dan energi positif.
Detik-Detik Transisi Menuju Kekhusyukan
Saat bel tanda dimulainya kegiatan IMTAQ berbunyi, perubahan atmosfer di sekolah terasa nyata. Para siswa dan guru, dengan tertib, mulai berkumpul di mesjid,
Lantunan Ayat Suci yaitu bacaan surat Yasin dengan Keheningan pembacaan Surat Yasin. Suara yang mengalun lembut dan teratur ini menjadi penanda, secara psikologis maupun spiritual, bahwa fokus kini bergeser dari urusan duniawi menuju pembersihan hati.
Meskipun ratusan pasang mata mungkin berkumpul, tidak ada lagi bisik-bisik atau canda tawa. Masing-masing individu menundukkan kepala, menarik napas, dan mencoba memusatkan hati. Ada kesadaran bersama yang tercipta, bahwa saat ini adalah waktu untuk merenung dan menyerap nilai-nilai kebaikan.
Keheningan dalam Tausiah dan Renungan
Inti dari suasana hening dalam IMTAQ tercapai saat sesi tausiah atau ceramah singkat disampaikan oleh siswa kelas IX.10 sebagai perwakilan siswa yang bertugas berdiri untuk menyampaikan pesan-pesan moral dan keagamaan.
(Masitha)