Ekspresi Filosofi (Parafu): Murid SMPN 1 Kota Bima Pukau Pejabat di Festival Literasi

KOTA BIMA—Aura semangat dan kekayaan budaya memancar kuat dari panggung Festival Literasi yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Kota Bima di Halaman Taman Ria pada Kamis, 30 Oktober 2025. Di hadapan Penjabat Kota Bima, termasuk Wali Kota dan jajarannya, murid-murid dari SMPN 1 Kota Bima menampilkan Tari Parafu yang sarat filosofi, memukau hadirin dengan energi dan gestur dramatis.

Dalam balutan busana hitam beraksen merah, kuning, dan mahkota keemasan, lima penari putri menyajikan gerakan tari yang dinamis dan ekspresif. Mimik wajah mereka yang fokus, terutama saat mengulurkan tangan ke depan seolah menolak atau memanggil, seperti terlihat dalam foto, menegaskan karakter kuat dari tarian tersebut. Tarian Parafu, yang secara tradisional di Bima sering dikaitkan dengan kearifan lokal dalam menjaga mata air (Parafu) sebagai sumber kehidupan, diterjemahkan oleh para penari muda ini menjadi sebuah seruan perlindungan terhadap lingkungan dan nilai-nilai luhur.

Para penari berhasil merefleksikan makna filosofis Parafu—bukan hanya sekadar tarian, melainkan cerminan dari semangat menjaga kelestarian yang diwariskan leluhur. Penampilan yang energik ini menjadi penanda bahwa literasi tidak hanya terbatas pada baca-tulis, tetapi juga literasi budaya yang disampaikan melalui seni gerak.

(Raodatul Jannah)