Pengalaman Sebuah Lomba Resensi yang Menginspirasi Siswa.

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi NTB sering mengadakan lomba literasi, termasuk lomba resensi buku, yang diikuti oleh berbagai kalangan, seperti guru, pustakawan, dan pegiat literasi.Siswa SMPN 1Kota Bima an. Muf ah kelas 8.2 pernah mengikuti keikutsertaan dalam lomba Resensi Buku tetapi belum masuk nominasi tetapi hal itu  merupakan pengalaman berharga bagi siswa.Pelajaran yang bisa diambil dari pengalaman ini

Literasi adalah proses berkelanjutan. Lomba hanyalah salah satu cara untuk menguji kemampuan, bukan satu-satunya tolok ukur keberhasilan. Proses belajar dan meningkatkan kemampuan resensi adalah hal yang lebih penting.

Pengalaman adalah guru terbaik. Partisipasi, terlepas dari hasilnya, memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang proses menulis, mengasah kemampuan analisis, dan mendapatkan wawasan dari juri atau peserta lain.Memperluas wawasan. Terlibat dalam lomba akan mendorong eksplorasi buku-buku baru dan beragam topik, seperti yang dilakukan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi NTB dengan koleksinya.

Membangun mental kompetitif yang positif. Tidak lolos nominasi bukan berarti gagal, melainkan kesempatan untuk mengevaluasi diri, mengidentifikasi kelemahan, dan merencanakan perbaikan untuk kompetisi di masa depan.

(Dewi Muslikha)