Menanamkan Nilai Spiritual: Siswa SMPN 1 Kota Bima Biasakan Berdoa Bersama Sebelum Santap Menu MBG

KOTA BIMA — (25 Oktober 2025) Program Menu Berbagi Gratis (MBG) yang bertujuan meningkatkan gizi siswa disambut dengan antusiasme di SMP Negeri 1 Kota Bima. Namun, di sekolah ini, inisiatif makan gratis tersebut tidak hanya berfokus pada asupan fisik, melainkan juga dimanfaatkan sebagai momentum untuk memperkuat nilai-nilai spiritual dan karakter siswa.

Setiap kali menu MBG didistribusikan, para siswa tidak langsung menyantap makanan yang tersedia. Mereka terlebih dahulu berkumpul dan membiasakan diri untuk berdoa bersama. Tradisi mulia ini dipimpin secara bergantian oleh ketua kelas atau siswa yang ditunjuk, menciptakan suasana khidmat sebelum kegiatan makan bersama dimulai.

Kepala Sekolah SMPN 1 Kota Bima menyampaikan bahwa pembiasaan berdoa sebelum makan adalah bagian integral dari upaya sekolah untuk menyeimbangkan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual siswa.

“Kami ingin mengajarkan bahwa rezeki, termasuk makanan bergizi ini, adalah anugerah yang patut disyukuri. Berdoa bersama sebelum menyantap menu MBG bukan sekadar rutinitas, tetapi penanaman kesadaran akan pentingnya bersyukur dan memohon keberkahan dalam segala aktivitas,” ujar beliau.

Melalui tradisi ini, siswa diajak untuk memulai segala sesuatu dengan niat yang baik dan rasa terima kasih. Kegiatan doa bersama juga berfungsi sebagai jeda yang menenangkan di tengah hiruk pikuk kegiatan sekolah, mempererat kebersamaan, dan menegaskan bahwa ilmu serta kesehatan yang mereka terima harus diawali dengan kerendahan hati kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Siswa menyambut baik kebiasaan ini. Selain merasa senang mendapatkan asupan gizi seimbang melalui program MBG, mereka juga merasakan manfaat spiritual dari doa bersama yang membuat makanan terasa lebih nikmat dan berkah.

Dengan menggabungkan program gizi pemerintah dengan penanaman nilai agama, SMPN 1 Kota Bima berhasil menciptakan lingkungan belajar yang holistik. Sekolah ini membuktikan bahwa keberhasilan dalam menuntut ilmu tidak hanya diukur dari prestasi akademik, tetapi juga dari kematangan spiritual dan karakter yang mulia.(Lani)