Kota Bima, 25 Oktober 2025  Dalam upaya meningkatkan kompetensi dan profesionalisme tenaga pendidik, SMP Negeri 1 Kota Bima secara rutin melaksanakan kegiatan Komunitas Belajar Guru setiap hari Sabtu setelah kegiatan kokurikuler. Program ini menjadi salah satu inovasi sekolah dalam membangun budaya belajar berkelanjutan di kalangan guru.

Kegiatan komunitas belajar ini diikuti oleh seluruh guru dari berbagai mata pelajaran. Setiap pertemuan difokuskan pada berbagi praktik baik, diskusi pembelajaran aktif, serta pengembangan strategi mengajar inovatif sesuai dengan tuntutan Kurikulum Merdeka.

Kepala sekolah SMPN 1 Kota Bima, Bapak [Jufri, S.Pd.], menjelaskan bahwa program ini dirancang untuk menciptakan ekosistem guru yang saling belajar dan tumbuh bersama.

“Komunitas belajar guru menjadi ruang refleksi bersama. Guru tidak hanya mengajar, tetapi juga terus belajar, memperbaiki, dan berinovasi agar pembelajaran di kelas semakin bermakna bagi siswa,” ungkapnya.

Dalam pelaksanaannya, setiap kelompok guru melakukan diskusi tematik seperti penerapan Project Based Learning (PjBL), pembelajaran mendalam, penilaian autentik, pembelajaran berdiferensiasi, serta integrasi teknologi digital dalam proses belajar mengajar. Beberapa guru juga mempresentasikan hasil praktik pembelajaran mereka untuk mendapatkan masukan dari rekan sejawat.

Salah satu Guru, Bapak [Awaluddin Alzainuri, S.Pd.], menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat dalam memperkaya wawasan mengajar.

“Dulu kami sering belajar sendiri-sendiri, tapi lewat komunitas belajar, kami bisa saling bertukar pengalaman. Banyak ide baru yang bisa langsung diterapkan di kelas,” ujarnya.

Kegiatan yang berlangsung setiap Sabtu siang ini juga menjadi ajang mempererat kebersamaan antar pendidik di sekolah. Selain berdiskusi, guru-guru juga melakukan refleksi pembelajaran mingguan dan menyusun rencana tindak lanjut untuk perbaikan proses belajar di minggu berikutnya.

Dengan adanya Komunitas Belajar Guru, SMPN 1 Kota Bima berharap kualitas pembelajaran di sekolah semakin meningkat, serta tercipta budaya guru pembelajar yang berorientasi pada kemajuan peserta didik.

“Kami ingin membangun sekolah yang terus belajar, bukan hanya untuk siswa, tetapi juga untuk gurunya,” tutup Kepala Sekolah.

[Awaluddin Alzainuri]