Di era modern ini, hampir setiap siswa memiliki ponsel di tangannya. Dengan satu sentuhan layar, mereka bisa menemukan berbagai informasi, menonton video pembelajaran, atau bahkan membaca buku digital. Tak bisa dipungkiri, ponsel kini menjadi “sumber segalanya” bagi banyak siswa. Namun, di tengah derasnya arus digital inilah, perpustakaan justru semakin dibutuhkan.

Sebuah perpustakaan seharusnya tidak lagi dipandang hanya sebagai tempat menyimpan dan meminjam buku, melainkan sebagai ruang belajar yang hidup, interaktif, dan penuh inspirasi. Di sana, siswa bisa belajar dengan tenang, berdiskusi dengan teman, mencari referensi mendalam, atau sekadar menemukan kembali kebahagiaan membaca tanpa gangguan notifikasi.

Perpustakaan masa kini harus beradaptasi. Koleksinya bukan hanya buku cetak, tetapi juga buku digital, majalah edukatif, dan bahan bacaan ringan yang sesuai minat generasi muda. Ruangannya perlu dirancang nyaman, kreatif, dan ramah siswa ada pojok baca, area refleksi, hingga papan inspirasi literasi.

Namun, lebih dari sekadar fasilitas, perpustakaan harus menjadi tempat yang membangun karakter. Di sanalah siswa belajar untuk fokus, menghargai proses, dan mengasah rasa ingin tahu yang sejati. Jika ponsel mengajarkan kecepatan, maka perpustakaan mengajarkan kedalaman.

Besar harapan agar siswa SMP Negeri 1 Kota Bima kembali melihat perpustakaan sebagai ruang belajar yang menumbuhkan rasa tenang dan cinta pada ilmu pengetahuan. Teknologi memang memudahkan, tapi perpustakaan membuat kita memahami. Keduanya harus berjalan beriringan.

Perpustakaan yang ideal bukan berarti menolak teknologi, tetapi menggabungkan nilai-nilai literasi klasik dengan kemajuan digital. Dengan begitu, siswa tidak hanya pandai mencari informasi di ponsel, tetapi juga mampu menelaah, memahami, dan mengolahnya menjadi pengetahuan yang bermakna.

Karena sejatinya, di tengah dunia yang serba cepat ini, perpustakaan tetaplah tempat di mana pikiran diperkaya, hati ditenangkan, dan karakter dibentuk.

Kepala Perpustakaan SMPN 1 Kota Bima.

(Nurasiatun)