Kota Bima (Spensa), Sebelum buku dibuka dan pena mulai menari di atas kertas, sebuah tradisi mulia selalu mengawali kegiatan belajar mengajar di SMP Negeri 1 Kota Bima: Berdoa, Pemandangan ini menciptakan suasana yang tidak hanya kondusif untuk belajar tetapi juga memperkuat nilai-nilai spiritual dan karakter pada diri siswa.

Mengawali sesi pelajaran dengan doa telah menjadi budaya kuat di SMPN 1 Kota Bima. Kegiatan ini bukan sekadar rutinitas, melainkan sebuah bentuk penanaman kesadaran bahwa ilmu pengetahuan adalah anugerah, dan memohon kemudahan serta keberkahan dari Tuhan adalah langkah pertama yang paling utama. Dengan berdoa, siswa diajarkan untuk bersyukur dan memulai segala sesuatu dengan niat yang baik.

Pagi itu, suasana di setiap ruang kelas menjadi hening. Kegiatan berdoa dipimpin oleh ketua kelas atau salah satu siswa yang bertugas.Prosesi doa diawali dengan pembacaan Surat Al-Fatihah secara bersama-sama. Lantunan ayat-ayat suci ini diucapkan dengan penuh hikmat dan tartil, menciptakan getaran spiritual yang menenangkan. Al-Fatihah, yang dikenal sebagai Ummul Kitab (Induk Kitab), adalah doa pembuka yang memohon petunjuk ke jalan yang lurus.Setelah Al-Fatihah, siswa kemudian melanjutkan dengan melantunkan Doa Belajar. Doa ini diucapkan dengan suara serentak namun tetap terdengar pelan dan khusyuk, menandakan kesiapan mental dan spiritual siswa untuk menerima materi pelajaran.

Kepala Sekolah SMPN 1 Kota Bima menyatakan kebanggaannya terhadap tradisi ini. "Kami tidak hanya fokus pada kecerdasan intelektual, tetapi juga kecerdasan spiritual dan emosional. Doa adalah jembatan untuk mencapai keduanya," tegas beliau.

Dengan tradisi yang indah ini, siswa SMPN 1 Kota Bima membuktikan bahwa keberhasilan dalam menuntut ilmu tidak hanya diukur dari seberapa keras mereka belajar, tetapi juga dari seberapa tulus mereka memohon bimbingan dan keberkahan dari Tuhan Yang Maha Esa. Mereka adalah contoh generasi muda yang menggabungkan semangat belajar dengan kedalaman iman.

(Kusmiyati)