Kota Bima, Kamis (16/10/2025) – Guna menanggulangi isu penyalahgunaan telepon genggam (HP) yang berpotensi mengganggu proses belajar mengajar, Guru Bimbingan dan Konseling (BK) SMP Negeri 1 Kota Bima pada hari Kamis ini mengadakan sesi khusus dengan peserta didik Kelas 81. Pertemuan ini berfokus pada pembangunan komitmen bersama terkait disiplin penggunaan HP, baik di lingkungan sekolah maupun di luar jam pelajaran.

Kegiatan yang berlangsung secara interaktif ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran dan tanggung jawab siswa dalam memanfaatkan teknologi secara bijak. Berdasarkan kesepakatan yang diambil, disepakati dua poin utama:

 Penggunaan HP di Sekolah Disesuaikan dengan Kebutuhan Pembelajaran: Siswa diizinkan menggunakan HP hanya saat guru mata pelajaran (Mapel) menginstruksikannya sebagai alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar. Penggunaan di luar instruksi dan kebutuhan Mapel, seperti bermain game atau mengakses media sosial, akan dianggap sebagai pelanggaran.

 Komitmen Penggunaan HP di Luar Jam Pelajaran: Siswa diharapkan tetap membatasi penggunaan HP di rumah, terutama untuk aktivitas yang tidak produktif dan berlebihan. Hal ini demi menjaga kualitas istirahat, interaksi sosial, serta waktu belajar mereka.

Menurut Guru BK yang memimpin sesi tersebut, komitmen ini merupakan langkah preventif agar siswa dapat fokus pada prestasi akademik dan pengembangan karakter. "HP adalah alat, bukan pengalih utama. Kita sepakat, jika terjadi pelanggaran atas komitmen ini, akan ada tindakan disiplin yang harus diterima siswa. Aturan ini dibuat demi kebaikan bersama dan masa depan mereka," tegasnya.

Sebagai tindak lanjut, setiap siswa Kelas 81 menyatakan kesediaannya untuk mematuhi aturan tersebut dan menandatangani surat komitmen. Dokumentasi visual kegiatan menunjukkan suasana keseriusan dan antusiasme siswa saat berdiskusi dan berjanji untuk menjadi pengguna teknologi yang cerdas dan bertanggung jawab.

Langkah proaktif dari Guru BK dan siswa Kelas 81 ini mendapat apresiasi dari pihak sekolah sebagai upaya nyata dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan mempersiapkan siswa menjadi generasi digital yang beretika.

(Raodatul Jannah)